Kerajaan Samudra Pasai, Pusat Perdagangan Islam Pertama di Nusantara

Kerajaan Samudra Pasai, Pusat Perdagangan Islam Pertama di Nusantara

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kerajaan Samudra Pasai merupakan salah satu kerajaan Islam pertama di Indonesia, yang didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267.

Terletak di Pantai Utara Aceh, tepatnya di Muara Sungai Peusangan, kerajaan ini terbentuk dari penyatuan Kerajaan Pase dan Kerajaan Perlak, yang menurut sejarah merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara.

Setelah terbentuk, Meurah Silu memeluk agama Islam dan mengambil gelar Sultan Malik Al-Saleh, menjadi pemimpin pertama Samudra Pasai.

Kesuksesan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan internasional tidak terlepas dari letak strategisnya di jalur pelayaran dunia.

Wilayah ini diapit oleh dua sungai besar, Sungai Pasai dan Sungai Peusangan, dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

BACA JUGA:Rencana Kolaborasi Master Chief dan Call of Duty Batal

BACA JUGA:Penemuan Besar di Serengeti: Tim Arkeolog Polandia Ungkap Situs Bersejarah yang Terlupakan

Selat Malaka merupakan jalur perdagangan penting yang dilalui pedagang dari berbagai negara seperti Tiongkok, India, Siam, Arab, dan Persia.

Posisi strategis ini mempermudah para pedagang untuk singgah dan berdagang di Samudra Pasai.

Keberhasilan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan juga didorong oleh kebijakan politik kerajaan.

Para pemimpin kerajaan menjalin hubungan diplomatik yang kuat dengan kekuatan internasional, salah satunya dengan Kekaisaran Tiongkok pada masa Dinasti Mongol sekitar tahun 1282.

Hubungan ini memperkuat peran Samudra Pasai sebagai salah satu pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.

Samudra Pasai juga menjalin hubungan dengan pedagang Islam dari Asia dan Arab, yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.

BACA JUGA:Mumi Misterius Ditemukan di Makam Peru: Sebuah Penemuan Bersejarah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: