Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara, Dari Grebeg Maulud hingga Panjang Jimat

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara, Dari Grebeg Maulud hingga Panjang Jimat

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara, Dari Grebeg Maulud hingga Panjang Jimat-DISWAY NETWORK-

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Historis Kambing Jadi Hewan Kurban Gantikan Ismail

Sebelum kirab, dilakukan ritual pembersihan guci, alat makan, dan senjata, sebagai simbol kebersihan hati dan jiwa untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

5. Muludan, Madura

Di Madura, tradisi Muludan melibatkan pembagian tumpeng yang berbeda dari biasanya.

Tumpeng tersebut dihiasi dengan buah-buahan yang ditusukkan dengan lidi dan menyerupai bentuk tumpeng. 

BACA JUGA:Meningkatkan Ibadah dan Amal Menjelang Lebaran Idul Adha

BACA JUGA:Potret Megah Masjid Kebanggaan Banjarmasin: Perpaduan Gaya Timur Tengah dan Kalimantan

Selain pembagian tumpeng, acara ini juga diisi dengan pembacaan riwayat hidup Nabi dan ceramah agama, memperkuat keimanan masyarakat Madura.

Tradisi Maulid di Luar Pulau Jawa

Tidak hanya di Pulau Jawa, perayaan Maulid Nabi juga diwarnai tradisi-tradisi unik di berbagai daerah lain. 

Misalnya, di Aceh terdapat tradisi Meuripee di mana masyarakat desa bersama-sama memasak daging sapi kuah kari. 

BACA JUGA:Adab dan Syarat dalam Menyembelih Hewan Kurban: Memenuhi Kehendak Ilahi dengan Penuh Kehormatan

BACA JUGA:Waktu-Waktu Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha dan Batas Pelaksanaannya: Penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS)

Di Sulawesi Selatan, perayaan Maulid dirayakan di atas sungai dengan mengarak paket makanan menggunakan perahu, sementara di Lombok, sholawat dan syair al-Barzanji menjadi ciri khas perayaan.

Setiap daerah memiliki cara unik untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, namun semua perayaan tersebut menyiratkan pesan yang sama: rasa syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap sosok Nabi yang menjadi panutan seluruh umat Islam. **

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: