Pangeran Arya Carbon: Penguasa Cirebon dan Penulis Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari
Istimewa/internet--
Kecerdasan dan kemampuan bahasa Pangeran Arya Carbon menjadikannya tokoh yang dihormati, bahkan oleh Belanda.
Ia dikenal pandai berbahasa Jawa Kuno, Cirebon, Sunda, Melayu, dan Belanda.
Karena kecerdasan dan pengetahuan yang luas, ia diangkat sebagai wakil VOC Belanda untuk menjadi penghubung dengan para penguasa di wilayah Cirebon dan Priangan.
Namun, perjalanan Pangeran Arya Carbon menuju kekuasaan tidaklah mudah. Meskipun ia berasal dari darah biru, pada awalnya ia tidak memiliki wilayah kekuasaan.
BACA JUGA:Apakah Raksasa Pernah Hidup di Bumi? Sejarah dan Mitos yang Menggugah
BACA JUGA:Diplomat Polandia Temukan Kota Kuno yang Lama Hilang, Thebasa
Dalam naskah Mertasinga disebutkan bahwa Arya Carbon harus meminta bantuan dari kakaknya, Sultan Jamaluddin, dan akhirnya, dengan bantuan sahabat-sahabat Belandanya, ia berhasil mendapatkan kekuasaan di wilayah Cirebon.
Pangeran Arya Carbon juga dikenal karena kedekatannya dengan komunitas Tionghoa.
Ia banyak membantu orang-orang Tionghoa yang mengungsi dari Rembang, Jawa Tengah, ke Cirebon akibat berbagai pemberontakan di wilayah tersebut.
Orang-orang Tionghoa tersebut diberikan tempat tinggal dan kebebasan untuk berjualan di Cirebon, yang akhirnya membuat banyak dari mereka menjadi kaya.
Sebagai bentuk rasa terima kasih, banyak di antara mereka yang membantu pendanaan pembangunan Taman Sunyaragi.
BACA JUGA:Cerita Misterius Kembar Pollock, Reinkarnasi atau Kebetulan?
BACA JUGA:Misteri Hilangnya Lima Anak Sodder dalam Kebakaran 1945, Masih Belum Terpecahkan!
Warisan Pangeran Arya Carbon dalam bentuk naskah Carita Purwaka Caruban Nagari dan pembangunan Taman Sunyaragi masih dapat dirasakan hingga kini.
Kedua karya tersebut tidak hanya menunjukkan kecerdasannya sebagai seorang penguasa, tetapi juga perannya dalam mengembangkan seni dan budaya Cirebon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: