Apakah Benar Belanda Menjajah Indonesia Selama 350 Tahun?
Istimewa/internet--
Bahkan pada awal abad ke-19, Inggris sempat menguasai Nusantara selama masa interregnum.
Tanpa menyebut durasinya, kita tetap bisa menuding banyak keburukan kolonialisme Belanda di Indonesia, salah satunya adalah Tanam Paksa.
Sistem ini adalah cara Belanda menyedot kekayaan dari wilayah jajahan, yang bahkan diakui oleh sejarawan konservatif Belanda, Cees Fasseur.
Melalui Tanam Paksa, Belanda membangun infrastruktur yang sampai sekarang masih digunakan, seperti jaringan kereta api dan kanal air.
BACA JUGA:Sisa-Sisa Tiang Jembatan Sindangkasih, Saksi Bisu Pertempuran Heroik 7 Agustus 1947
BACA JUGA:Berikut Sejarah Keturunan Prabu Surawisesa: Pewaris Tahta Kerajaan Pajajaran
Namun, anehnya, meskipun telah mengakui keburukan Tanam Paksa, Belanda tetap menggunakan istilah Cultuurstelsel yang lebih bersifat formal daripada istilah Tanam Paksa atau gedwongen coffieteelt dalam bahasa Belanda.
Ini menunjukkan bahwa meskipun telah sadar akan dampak buruk kolonialisme, Belanda masih enggan sepenuhnya mengakui kesalahan mereka.
Sampai sekarang, Belanda tidak pernah mengakui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 secara penuh.
Bagi mereka, Indonesia baru merdeka pada 27 Desember 1949, ketika kedaulatan Republik Indonesia Serikat diakui dalam sebuah upacara di Amsterdam.
BACA JUGA:Sejarah Inggit Garnasih: Perempuan Tangguh dari Sunda Istri Kedua Soekarno
BACA JUGA:Karoseri Laksana Siapkan Pabrik Khusus untuk Produksi Bus Listrik
Sikap ini menunjukkan ketidaktegasan Belanda dalam berhubungan dengan Indonesia.
Dengan demikian, kita harus melek sejarah agar memahami bahwa dalam sejarah, tidak ada yang statis dan tidak berubah.
Indonesia baru lahir setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, tetapi banyak perubahan yang terjadi selama masa penjajahan, baik di Hindia Belanda maupun di Belanda itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: