Sejarah Inggit Garnasih: Perempuan Tangguh dari Sunda Istri Kedua Soekarno
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Inggit Garnasih, seorang perempuan Sunda kelahiran Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 17 Februari 1888, adalah sosok yang berperan penting dalam perjalanan hidup Presiden Soekarno.
Sebagai istri kedua Soekarno, Inggit memiliki pengaruh besar dalam mendampingi dan mendukung perjuangan Soekarno dalam meraih kemerdekaan Indonesia.
Meskipun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada tahun 1942, kisah cinta mereka tetap dikenang hingga sekarang.
Inggit dan Soekarno menikah pada 24 Maret 1923 di rumah orang tua Inggit yang terletak di Jalan Javaveem, Bandung.
BACA JUGA:Sejarah Asal-Usul Kata Duit di Asia Tenggara
Pernikahan mereka tercatat dalam Soerat Keterangan Kawin No. 1138, tertanggal 24 Maret 1923, yang ditulis dalam bahasa Sunda dan bermaterai 15 sen.
Inggit, yang usianya lebih tua dari Soekarno, menjadi pendamping setia yang membantu Soekarno melalui masa-masa sulit, termasuk masa pengasingan.
Meskipun demikian, perjalanan rumah tangga mereka harus berakhir pada tahun 1942.
Walaupun berpisah, Inggit Garnasih tidak pernah melupakan Soekarno.
Bahkan, saat Soekarno meninggal, Inggit masih meluangkan waktu untuk melayat, menunjukkan betapa dalamnya perasaan yang masih ia simpan untuk sang proklamator.
BACA JUGA:Invasi Majapahit ke Singapura: Perang Panjang Melawan Kekaisaran Mongol dan Penguasaan Temasik
BACA JUGA:Misteri Pelet Jaran Guyang: Kisah Legenda dari Cirebon hingga Kerajaan Gegelang
Kisah cinta Inggit dan Soekarno kemudian diabadikan dalam sebuah roman yang ditulis oleh Ramadhan KH, yang terus dicetak ulang hingga kini, menunjukkan betapa besar pengaruh Inggit dalam kehidupan Soekarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: