Perpecahan Roma dan Awal dari Runtuhnya Peradaban Adidaya Romawi

Perpecahan Roma dan Awal dari Runtuhnya Peradaban Adidaya Romawi

Perpecahan Roma dan Awal dari Runtuhnya Peradaban Adidaya Romawi.--

Konstantinus juga memperkenalkan reformasi militer dan administratif untuk memperkuat kekaisaran dan mengatasi ancaman eksternal.

Namun, ini tidak sepenuhnya berhasil mengatasi masalah mendasar yang dihadapi kekaisaran.

Setelah kematian Theodosius I pada tahun 395 M, Kekaisaran Romawi dibagi secara permanen antara dua putranya.

BACA JUGA:Hiburan Khas Romawi Kuno - Pertarungan Brutal Gladiator hingga Balapan Kereta Maximus!

BACA JUGA:Mitologi di Romawi Kuno Ini Bikin Geleng-geleng Kepala, Apa Aja Sih?

Romawi Barat diberikan kepada Honorius, bagian barat kekaisaran berjuang dengan invasi barbar yang terus menerus dan ketidakstabilan politik.

Kota Roma sendiri dijarah oleh Visigoth pada tahun 410 M dan oleh Vandal pada tahun 455 M.

Sedangkan Romawi Timur diberikan kepada Arcadius, bagian timur kekaisaran lebih mampu bertahan dan mempertahankan stabilitas relatif berkat lokasi strategis, kekayaan ekonomi, dan pemerintahan yang lebih efektif.

Pemisahan kekaisaran mempercepat keruntuhan bagian barat, yang tidak mampu mengatasi tekanan dari berbagai faktor.

Invasi berulang dari suku-suku barbar melemahkan struktur militer dan administrasi Romawi Barat.

Akhirnya, pada tahun 476 M, Romawi Barat runtuh ketika Romulus Augustulus, kaisar terakhir, digulingkan oleh Odoacer, seorang pemimpin barbar.

BACA JUGA:Tak Terkalahkan! Seberapa Hebat Sih Militer Romawi Kuno?

BACA JUGA:Sering Diabaikan, Ternyata Peran Wanita di Romawi Kuno Sangat Penting Lho!

Krisis ekonomi yang berkelanjutan juga mengurangi kemampuan Romawi Barat untuk membiayai pertahanan dan pemerintahan yang efektif.

Ketidakstabilan politik dan perebutan kekuasaan internal menyebabkan disintegrasi lebih lanjut dari otoritas pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: