Kehidupan dan Filsafat Socrates sang Guru yang Menginspirasi Pemikiran Kritis Yunani Kuno

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Socrates adalah salah satu filsuf paling berpengaruh dalam sejarah Yunani kuno dan dunia Barat.

Meskipun dia tidak meninggalkan tulisan tertulis, ajarannya yang disampaikan melalui dialog dan kehidupan pribadinya yang penuh integritas telah menginspirasi generasi filsuf dan pemikir.

Socrates lahir sekitar tahun 470 SM di Athena. Ayahnya, Sophroniscus, adalah seorang pematung, dan ibunya, Phaenarete, adalah seorang bidan.

Meskipun sedikit yang diketahui tentang masa kecilnya, Socrates dikenal menjalani kehidupan sederhana dan menjauh dari kekayaan material.

BACA JUGA:Olimpiade Kuno dan Asal Usul Serta Pengaruhnya dalam Budaya Yunani Kuno

BACA JUGA:Keberagaman dan Toleransi Beragama dalam Prasasti-Prasasti Kuno Bukti Kejayaan dan Kepercayaan

Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat-tempat umum, berdiskusi dengan warga Athena dari berbagai lapisan masyarakat.

Socrates menikah dengan Xanthippe, yang dikenal karena temperamennya yang keras. Mereka memiliki tiga anak.

Meskipun ada sedikit catatan tentang kehidupan keluarga Socrates, dia sering digambarkan sebagai seorang yang tidak peduli dengan urusan rumah tangga, lebih fokus pada pencarian kebenaran dan kebijaksanaan.

Metode Socrates, yang dikenal sebagai metode dialektika atau elenchus, adalah pendekatan yang digunakan untuk menguji dan mengklarifikasi pemikiran seseorang melalui dialog dan pertanyaan.

BACA JUGA:Candi Pawon: Keunikan Candi Hindu di Dekat Candi Prambanan

BACA JUGA:Candi Mendut: Peninggalan Megah dari Zaman Buddha

Socrates sering kali memulai dengan berpura-pura tidak tahu dan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengungkap kontradiksi dalam argumen lawan bicaranya. Beberapa ciri khas metode Socrates meliputi:

1. Pertanyaan yang Mendalam: Socrates menggunakan pertanyaan untuk menggali lebih dalam pemikiran seseorang dan menantang asumsi yang tidak diuji.

Sumber: