Jepang Kerepotan Terjadi Potensi Besar Penurunan Populasi, Berikut Ini yang Dilakukan Pemerintahnya!

TOKYO, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Jepang saat ini sedang menghadapi tantangan serius terkait penurunan populasi yang disertai dengan momentum yang buruk.

Proyeksi menunjukkan bahwa dalam 300 tahun, total populasi Jepang bisa mencapai hanya 1 juta orang. 

Perdana Menteri Kishida telah mengusulkan berbagai langkah untuk melawan penurunan angka kelahiran, seperti memperluas penerapan asuransi kesehatan untuk perawatan kesuburan. 

Meskipun demikian, ada perasaan tidak nyaman di kalangan masyarakat karena kebijakan ini tampaknya lebih ditujukan untuk mencegah runtuhnya sistem pensiun dan asuransi kesehatan yang ada.

BACA JUGA:Penduduk Negara Ini 5 X Penduduk Indonesia, Negara Manakah? Berikut Urutan Populasi Negara Terbesar di Dunia

Proyeksi Populasi dan Tantangan Struktural

Proyeksi populasi telah menjadi pekerjaan penting selama lebih dari 20 tahun, terutama oleh Institut Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Nasional, yang sering kali mengumumkan perkiraan populasi yang cenderung menyimpang. 

Biasanya, jumlah kelahiran dan kematian diprediksi tinggi agar sistem pensiun dan asuransi kesehatan terlihat tidak runtuh. 

Namun, tanpa imigran, untuk mempertahankan total populasi Jepang, setiap perempuan harus memiliki lebih dari dua anak, yang merupakan tantangan besar. 

BACA JUGA:Mengulik Gunung Yoshino: Surga Bunga Sakura di Nara, Jepang

Saat ini, tingkat kesuburan di Jepang hanya 1,2. Jika perbedaan usia antara orang tua dan anak-anak adalah 30 tahun, maka populasi 0 tahun akan menjadi 60 dibandingkan dengan populasi 30 tahun yang sebanyak 100. 

Tiga generasi, atau 90 tahun kemudian, populasi akan menjadi sekitar 21,6 persen.

Strategi Imigrasi dan Produktivitas Tenaga Kerja

Di Jepang, jumlah penduduk asing semakin bertambah sebagai upaya untuk menghentikan penurunan populasi. 

Sumber: