Mengulik Tiga Pangeran Sunda Berebut Tahta Kerajaan Galuh dan Sunda

Mengulik Tiga Pangeran Sunda Berebut Tahta Kerajaan Galuh dan Sunda

Istimewa/internet--

Japura dan Cirebon menarik Demak dalam konflik, sementara Pajajaran berskutu dengan Portugis.

Perang ini merupakan pembuktian siapa yang layak menjadi penguasa di Pasundan: Amuk Marugul, Walangsungsang, atau Surawisesa.

Meski Amuk Marugul dan Walangsungsang wafat karena usia tua, perang tidak juga usai.

Akhirnya, Surawisesa memilih menyudahi konflik dan menawarkan aksi penghentian perang.

Pada 12 Juni 1531, Raja Pajajaran kedua itu mengirimkan surat ajakan damai pada Sunan Gunung Jati, pengganti penguasa Japura dan Cirebon yang telah wafat.

BACA JUGA:Proyek Ambisius Elon Musk! Tesla Akan Luncurkan Robot Humanoid AI dalam Beberapa Tahun Mendatang

Surat ajakan damai itu berisi kata-kata: "Kedua belah pihak saling mengakui kedaulatan masing-masing, tidak saling menyerang, silih asih.

Kedua belah pihak mengakui sederajat dan bersaudara sebagai sesama ahli waris Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi), sedarah janganlah putus."

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: