LockBit, Hacker yang Serang Pusat Data Nasional Tuntut Tebusan Rp131 Miliar
Ilustrasi.--
LockBit dan afiliasinya telah menjadi ancaman global, menargetkan pemerintah, perusahaan besar, sekolah, dan rumah sakit.
Mereka menyebabkan kerugian miliaran dolar dan memeras puluhan juta dari korban mereka.
Program ransomware mereka, sekali masuk ke dalam sistem TI target, dimanipulasi untuk membekukan file dan data target melalui enkripsi.
Ransomware yang digunakan dalam serangan di Indonesia dikenal sebagai Brain Cipher, yang membuat data pemerintah tidak dapat diakses.
BACA JUGA:Menjelajahi 5 Benteng di Indonesia, Berwisata sambil Belajar Sejarah
BACA JUGA:Makanan dan Otak: Mengapa Pola Makan Buruk Bisa Menyebabkan Gangguan Mental?
Bulan lalu, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia mengumumkan sanksi terhadap pemimpin LockBit, yang dituduh telah memeras miliaran dolar dari ribuan korban.
LockBit bertanggung jawab atas seperempat dari semua serangan ransomware di seluruh dunia tahun lalu, dan telah memeras lebih dari 1 miliar dolar dari ribuan korban secara global.
Negara-negara yang paling banyak terkena serangan LockBit adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan China, menurut Europol, badan penegak hukum Uni Eropa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: