Makanan dan Otak: Mengapa Pola Makan Buruk Bisa Menyebabkan Gangguan Mental?

Makanan dan Otak: Mengapa Pola Makan Buruk Bisa Menyebabkan Gangguan Mental?

Ilustrasi--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID-

Media sosial telah mengubah cara kita memandang makanan, sering kali menggoda dengan gambar-gambar menggiurkan dari makanan tidak sehat.

Meskipun terlihat lezat, penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang buruk dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental kita.

Pengaruh Pola Makan terhadap Kesehatan Mental

Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nutritional mengungkapkan bahwa makanan yang kurang sehat dapat mempengaruhi senyawa kimia dalam otak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Senyawa-senyawa seperti GABA (gamma aminobutyric acid) dan glutamat, yang berperan sebagai neurotransmiter, terpengaruh oleh pola makan yang tidak sehat.

BACA JUGA:Jakarta Selatan: Kota Smart City dengan Pesona Wisata Memikat

Peran GABA dan Glutamat dalam Kesehatan Mental

GABA dikenal memiliki efek menenangkan pada otak, membantu mengatur kecemasan, tidur, dan respon terhadap stres. Ketidakseimbangan GABA ini sering dikaitkan dengan berbagai gangguan mental.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi lemak jenuh atau tinggi gula dapat mengganggu produksi dan fungsi GABA, serta meningkatkan glutamat, yang berpotensi memperburuk kondisi kesehatan mental.

Implikasi pada Struktur Otak

Selain pengaruh langsung terhadap neurotransmiter, pola makan yang tidak sehat juga dapat mempengaruhi struktur fisik otak.

Volume grey matter, yang penting untuk fungsi kognitif dan emosional, dapat berkurang akibat konsumsi makanan tidak sehat secara berkelanjutan. Ini merupakan faktor risiko tambahan untuk terjadinya depresi dan kecemasan.

BACA JUGA:Keindahan Alam dan Wisata Depok: Destinasi Terbaik untuk Liburan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: