Executive Producer Assassin’s Creed Shadows Tanggapi Kritik untuk Yasuke

Executive Producer Assassin’s Creed Shadows Tanggapi Kritik untuk Yasuke

Yasuke, karakter utama di Assassin’s Creed Shadows yang dapat berbagai kritik.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sebagai tradisi hampir setiap tahunnya, Ubisoft kembali mengumumkan game terbaru dari franchise terpopuler mereka, yaitu Assassin’s Creed Shadows.

Pengumuman game ini mendapatkan berbagai macam respons, baik positif maupun kritikan dari berbagai kalangan.

Salah satu kritik utama datang terhadap karakter Yasuke dalam game ini. Menanggapi hal tersebut, Executive Producer Assassin’s Creed Shadows memberikan pendapatnya.

BACA JUGA:New MINI Cooper 5 Door 2024 Hadir dengan Desain Baru dan Teknologi Canggih

Melalui wawancara dengan GameFile, Marc-Alexis Côté selaku Executive Producer Assassin’s Creed Shadows menanggapi kontroversi mengenai karakter samurai berkulit hitam ini.

Menurutnya, kehadiran karakter Yasuke sudah sejalan dengan tema dari game Assassin’s Creed yang menggabungkan aspek sejarah dengan narasi fiksi.

Sejarah Yasuke sendiri terbilang misterius, namun hal tersebut justru memberikan peluang untuk menambahkan cerita yang menarik.

BACA JUGA:Potong 1 Sapi 4 Kambing Lapas Kelas IIB Empat Lawang Dilakukan PJ Bupati Fauzan Khoiri

Produser juga menjawab kritik dari Elon Musk, di mana sebelumnya sang CEO Tesla tersebut mengecam DEI (Diversity, Equity, and Inclusion) yang dianggapnya merusak karya seni.

DEI merupakan struktur dalam organisasi yang memastikan kesetaraan bagi seluruh kalangan.

Menurut produser, tanggapan Elon Musk membuatnya kecewa karena dianggap hanya berlandaskan kebencian.

Côté pun menegaskan bahwa sebaiknya pemain memainkan gamenya terlebih dahulu sebelum membentuk opini atau kritikan, karena pendapat Elon Musk tidak merepresentasikan kualitas game.

BACA JUGA:Cara Mudah Rebus Babat Sapi Agar Lembut dan Putih Bersih dengan 1 Bumbu

Semenjak awal game diumumkan, kontroversi memang sudah mulai melanda. Kehadiran karakter Yasuke sepertinya belum bisa diterima oleh banyak gamer, terutama dalam game Assassin’s Creed yang dikenal menyajikan peristiwa dan tokoh sejarah sebagai tema utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: