Branz Ceritakan Kisah Bagaimana Membagi Waktu Antara Pendidikan dan Karir Esport

Branz Ceritakan Kisah Bagaimana Membagi Waktu Antara Pendidikan dan Karir Esport

Fredy "Branz" Pratama.--

JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dalam dunia esports yang semakin berkembang pesat, tidak jarang kita melihat pemain-pemain muda yang memilih untuk meninggalkan pendidikan demi mengejar karir profesional mereka.

Namun, kisah Branz, seorang pemain profesional di Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia, menunjukkan bahwa pendidikan dan karir di esports bukanlah dua hal yang saling bertentangan.

Branz berhasil menyeimbangkan kedua hal tersebut dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

BACA JUGA:Perang Pandan: Tradisi Penghormatan kepada Dewa Indra di Bali Simak Disini Asal Usul dan Maknanya

Branz, yang bernama asli Fredy Pratama, memulai karirnya di dunia esports saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pada awal karirnya, Branz harus menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan antara kewajiban akademis dan komitmen sebagai pemain profesional.

Dalam sebuah konferensi pers setelah pertandingan Team Liquid melawan EVOS Glory, Branz berbagi kisahnya tentang bagaimana ia berhasil mengatasi tantangan tersebut.

BACA JUGA:Rahasia Asal Usul Ratusan Mumi di Gurun China Akhirnya Terungkap

"Kalau gua dulu pas awal 2019 Bigetron masih kelas 3 SMA, jadi pas itu gua bolak-balik Jogja - Jakarta tiap weekendnya buat MPL, terus malem balik, Senin sampai Jumat sekolah seperti biasa. Untung waktu itu juga latihannya online. Dulu ada pesan dari orang tua, yang penting kelarin SMA setelah itu udah bebas mau ke esports," ucap Branz dikutip dari kotakgame.com.

Kisah Branz menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan karir di esports dapat berjalan beriringan.

BACA JUGA:Mengulik Misteri Susunan Batu Melingkar di Pegunungan Mesir, Lebih Tua dari Piramida Mesir

Banyak pemain muda yang mungkin merasa terpaksa meninggalkan sekolah untuk mengejar impian mereka di dunia esports, namun Branz membuktikan bahwa dengan disiplin, komitmen, dan dukungan yang tepat, keduanya dapat dicapai secara bersamaan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: