Jangan Sampai Terjebak! Ini Cara Membedakan Imlek dengan Hari Raya Agama Buddha
Perayaan Imlek di Vihara.-DISWAY NETWORK-
Imlek hanya merupakan perayaan tradisi yang sudah ada sebelum agama Buddha masuk ke Tiongkok, dan tetap dipertahankan oleh orang-orang Tionghoa hingga sekarang.
Hal yang sama berlaku untuk agama Tao dan Khonghucu, yang juga bukan agama asli Tionghoa, melainkan sistem filsafat dan etika yang berkembang di Tiongkok.
BACA JUGA:Sang Pelindung Terbakar: Rahasia Meriam Sultan Melaka di Bukit Cina
BACA JUGA:Siswi Ini SMP Kritik Perusahaan Cina Malah Dilaporkan Pemkot Jambi, Mahfud: Saya Akan Bantu
Agama Tao berasal dari ajaran Laozi, yang hidup sekitar abad ke-6 SM, yang menekankan pada keseimbangan alam dan keharmonisan hidup.
Agama Khonghucu berasal dari ajaran Kongzi (Confucius), yang hidup sekitar abad ke-5 SM, yang menekankan pada moralitas, budi pekerti, dan tata krama.
Agama Tao dan Khonghucu juga tidak memiliki kaitan langsung dengan Imlek, meskipun beberapa tradisi Imlek sejalan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
Perspektif Budaya dan Agama
BACA JUGA:Mengapa Rembang Disebut Tiongkok Kecil? Jawabannya Akan Mengejutkan Anda!
BACA JUGA:Legenda Naga dalam Mitologi Tiongkok
Pelukis Firman Lie menyatakan bahwa Imlek adalah perayaan musim semi di China yang tidak memiliki kaitan langsung dengan agama.
Namun, manusia sebagai makhluk beragama ingin merayakan Imlek sesuai dengan keyakinan mereka.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika orang-orang yang berbeda agama merayakan Imlek dengan cara yang berbeda, asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip agama mereka.
Imlek adalah perayaan budaya yang bersifat universal, yang dapat dirayakan oleh siapa saja tanpa memandang agama, ras, atau etnis.
BACA JUGA:Suku Mosuo: Masyarakat Matrilineal di Dataran Tinggi Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: