Kuno dan Jarang di Era Modern,Tradisi Ini Berasal dari Kisah Putri Negeri Zhao Menikahi Pangeran Negeri Yan

Kuno dan Jarang di Era Modern,Tradisi Ini Berasal dari Kisah Putri Negeri Zhao Menikahi Pangeran Negeri Yan

Kuno dan Jarang di Era Modern,Tradisi Ini Berasal dari Kisah Putri Negeri Zhao Menikahi Pangeran Negeri Yan.-ist/net-

Meskipun menangis terlihat sebagai ekspresi kesedihan, dalam konteks ini, itu menjadi tanda kebahagiaan.

Tradisi ini dianjurkan karena diyakini membawa keberuntungan dan kebahagiaan dalam pernikahan. Ada bahkan 'Lagu Tangisan Pernikahan' yang menjadi simbol ritual ini.

BACA JUGA:Ini 11 Misteri yang Mengerikan di Jambi, Begini Penjelasanya!

4. Legenda yang Membentuk Tradisi

Tradisi ini memiliki latar belakang legendaris, berasal dari cerita putri dari Negeri Zhao yang menangis saat meninggalkan ibunya untuk menikahi seorang pangeran dari Negeri Yan.

Kisah ini menjadi cikal bakal tradisi menangis sebulan di suku Tujia, sebagai penghormatan terhadap perpisahan.

BACA JUGA:Menjelang Pemilu 2024: Penjabat Bupati Empat Lawang Ajak Masyarakat Salurkan Hak Pilih 14 Februari Mendatang

Meskipun dianggap kuno dan jarang dilakukan di era modern, tradisi ini tetap dihargai sebagai bagian dari warisan budaya masa lalu suku Tujia.

Meski beberapa orang mungkin berpura-pura biasa, tetapi bagi mereka yang melanjutkan tradisi ini, tetap dihormati sebagai bagian dari kekayaan budaya yang unik di China.***

BACA JUGA:Legenda Batu Menangis di Pulau Belitung: Misteri dan Kecantikan yang Melampaui Waktu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: