Kuntilanak: Warisan Budaya Populer atau Cerita Seram yang Terus Hidup?
Kuntilanak: Warisan Budaya Populer atau Cerita Seram yang Terus Hidup?--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dalam budaya Melayu, khususnya di Pontianak, terdapat banyak mitos dan legenda yang melibatkan makhluk gaib, dan salah satu yang paling menonjol adalah hantu Kuntilanak.
Hantu ini menjadi puncak ketakutan dan pembicaraan di tengah masyarakat setempat.
Mitos menyebutkan bahwa Kuntilanak adalah roh perempuan yang meninggal ketika sedang hamil atau melahirkan.
BACA JUGA:Mengangkat Piring Saat Makan: Perspektif Buya Yahya
Dikatakan bahwa setelah kematian, mereka tidak dapat beristirahat dengan tenang di alam kubur, memilih untuk kembali sebagai hantu untuk menghantui dunia manusia.
Dalam citranya, Kuntilanak digambarkan dengan rambut kusut, berpakaian putih, dan sikap yang menakutkan.
Menghasilkan suara mengerikan dan mencari korban untuk disakiti atau bahkan dibunuh, Kuntilanak menjadi mitos yang menakutkan.
BACA JUGA:Oknum Perawat Asal Bumi Makmur Ditangkap Satnarkoba Polres Musi Rawas, Terancam 12 Tahun Penjara
Ada pula versi yang menyebutkan bahwa hantu ini adalah perempuan yang dikutuk karena kejahatan yang dilakukannya saat hidup, menjadikannya sosok penyihir menakutkan dengan kekuatan gaib.
Meskipun mitos Kuntilanak merajalela dalam masyarakat Melayu, variasi dan interpretasi tentang asal usulnya berbeda-beda.
Sebagian melihatnya sebagai simbol kekejaman dan kemarahan perempuan yang meninggal, sementara yang lain mengasosiasikannya dengan simbol kematian dan kehancuran.
BACA JUGA:Polisi Berhasil Gagalkan Dua Pasangan yang Hendak Pesta Sabu-Sabu di Musi Rawas
Meskipun banyak yang mempercayai keberadaan Kuntilanak sebagai makhluk gaib yang sangat menakutkan, beberapa orang juga memandang mitos ini sebagai bagian dari warisan budaya populer tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Meskipun begitu, mitos Kuntilanak tetap menjadi elemen menakutkan dan memikat dalam budaya Melayu, menjadi bagian dari legenda yang terus hidup dan berbicara dengan makna kompleks dan sejarah yang dalam. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: