WOW! Dibalik Pesona Alam Kebumen, Rahasia Asal-usul Nama yang Menyentuh Hati

WOW! Dibalik Pesona Alam Kebumen, Rahasia Asal-usul Nama yang Menyentuh Hati

Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.-DISWAY NETWORK-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kebumen, sebuah kabupaten yang menakjubkan di Jawa Tengah, terletak di bagian selatan pulau dengan pesona alamnya yang melibatkan pantai yang indah dan bukit-bukit memikat. 

Meskipun sebagian besar wilayahnya adalah padang rumput, Kebumen menawarkan keindahan yang luar biasa dengan mudah diakses dari kota-kota besar seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Jakarta.

BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya

Dinamakan "Ki Bumi," Kebumen memiliki sejarah yang kaya, terkait erat dengan Raja Mataram. Lokasinya yang strategis, hanya sekitar 42,8 km atau sekitar 1 jam dari Kabupaten Purworejo, membuatnya menjadi destinasi yang mudah dijangkau.

Provinsi ini berbatasan dengan sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan memiliki luas wilayah yang mengesankan, mencapai 128.111,5 hektar. 

BACA JUGA:Wajib Tahu! Kabupaten Karanganyar Punya Destinasi Wisata Memukau dan Investasi yang Menggiurkan!

Data BPS tahun 2020 mencatat bahwa penduduk Kebumen berjumlah 1.350.438, menambah daya tariknya sebagai destinasi yang hidup.

Asal-usul Nama Kebumen - Kisah Kyai Bumidirjo

Sejarah awal Kebumen terkait erat dengan Mataram Islam, di mana Kebumen merupakan bagian dari wilayah Manca Negara Kulon di bawah Kerajaan Mataram. 

Asal-usul nama Kebumen terungkap melalui tokoh berpengaruh, Kyai Pangeran Bumidirjo, seorang bangsawan ulama dari Mataram.

BACA JUGA:Terpesona dengan Keindahan Kabupaten Jepara, Jejak Kerajaan Demak dan Pangkalan Angkatan Lautnya!

Kyai Pangeran Bumidirjo, yang juga adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo, dikenal sebagai penasehat raja yang tegas dalam menyampaikan kebenaran. 

Peringatannya kepada Sunan Amangkurat I, keponakannya, terkait pelanggaran terhadap keadilan dan kompromi dengan VOC (Belanda), menjadi titik awal perubahan.

Menghadapi kemarahan Sunan Amangkurat I, Kyai Pangeran Bumidirjo memilih untuk meninggalkan kerajaan. Ia melepaskan nama kebangsawanan dan menggunakan nama Kyai Bumi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: