Jokowi Bandingkan Infrastruktur Jalan Tol dan Bendungan di Indonesia dan China: Perbedaan yang Signifikan

Jokowi Bandingkan Infrastruktur Jalan Tol dan Bendungan di Indonesia dan China: Perbedaan yang Signifikan

Jokowi Bandingkan Infrastruktur Jalan Tol dan Bendungan di Indonesia dan China: Perbedaan yang Signifikan,-ist/net-

Jokowi Bandingkan Infrastruktur Jalan Tol dan Bendungan di Indonesia dan China: Perbedaan yang Signifikan

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dalam konteks pembangunan infrastruktur, Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah menyoroti perbandingan yang menarik antara dua elemen krusial dalam pengembangan negara, yakni jalan tol dan bendungan.

Dalam penilaian yang mendalam, Jokowi mempertimbangkan perbedaan yang signifikan antara upaya pembangunan infrastruktur di Indonesia dan China.

Artikel ini akan membahas perbandingan tersebut, menggali aspek-aspek kunci yang mencerminkan perbedaan pendekatan, teknologi, serta dampaknya terhadap perkembangan ekonomi dan sosial kedua negara.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Kura dan Kancil, Kelebihan Kesabaran dan Kecepatan dalam Menghadapi Bencana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya dalam konteks jalan tol dan bendungan.

Dalam perbandingan dengan China, Jokowi mencatat bahwa pembangunan jalan tol di Indonesia, yang mencapai 2.143 km, masih jauh tertinggal dari Tiongkok yang memiliki lebih dari 190 ribu km jalan tol.

BACA JUGA:Penanganan Stunting di Kabupaten Empat Lawang: Peran Penting Ibu-Ibu dan Konsep Bapak Asuh

Tak hanya pada sektor jalan tol, Jokowi juga membandingkan pembangunan bendungan. Indonesia memiliki sekitar 300 bendungan, sementara Korea memiliki 20.000 bendungan dan Tiongkok dengan 98 ribu bendungan.

Meskipun Indonesia telah melakukan lompatan signifikan, perbandingan tersebut menunjukkan masih ada jarak yang cukup besar untuk mengejar ketertinggalan.

BACA JUGA:Kritik Andre Rosiade terhadap Penggunaan Multi Lane Free Flow (MLFF) dalam Pembayaran Tol

Dalam upaya meningkatkan daya saing global, Jokowi merujuk pada Global Competitiveness Index dari IMD. Pada tahun 2014, Indonesia berada di peringkat 54, dan saat ini berhasil naik ke peringkat 51.

Meskipun terdapat peningkatan, Jokowi mengakui bahwa masih diperlukan kerja keras untuk mencapai kemajuan yang lebih signifikan.

Dalam konteks proyek infrastruktur, Jokowi menyampaikan bahwa telah selesai 42 bendungan, dan rencananya akan ada penambahan 15 atau 17 bendungan lagi pada tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: