Tamparan Keras Dari Peneliti Situs Gunung Padang ke Jokowi, Perlindungan Terhadap Situs Bersejarah Diabaikan
Istimewa/internet --
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di tengah polemik yang terus berkembang mengenai pelestarian warisan sejarah, Peneliti Situs Gunung Padang telah dengan tegas menyoroti isu perlindungan terhadap situs bersejarah.
Menegaskan bahwa penanganan yang kurang memadai dari pemerintah dapat membahayakan warisan budaya bangsa.
Dalam sebuah pernyataan yang keras, mereka menyoroti kurangnya perhatian terhadap situs bersejarah, khususnya Gunung Padang, menggugah kekhawatiran akan penelitian, pemeliharaan, dan perlindungan terhadap warisan berharga ini.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah bagaimana pemerintah, terutama Presiden Joko Widodo, telah dianggap mengabaikan upaya perlindungan terhadap situs-situs bersejarah, yang seharusnya menjadi penjaga sejarah dan identitas nasional.
BACA JUGA:Misteri Tol Cipularang, Antara Fakta Dan Kisah Mistis
Penelitian dan pemeliharaan situs Gunung Padang, sebagaimana disoroti oleh para peneliti, menjadi perdebatan hangat dalam upaya menjaga sejarah yang telah terlupakan dan dianggap terpinggirkan dalam kebijakan perlindungan arkeologis Indonesia.
Di tengah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, peneliti dari situs Gunung Padang menyuarakan ketidakpedulian yang mengkhawatirkan terhadap warisan bersejarah berusia ribuan tahun.
Situs ini, diperkirakan berumur 10 ribu tahun atau bahkan mungkin berasal dari 8 ribu tahun Sebelum Masehi (SM), menjadi fokus keluhan karena minimnya perhatian dari pemerintah.
Meski terdapat aturan yang seharusnya memberikan perlindungan dan dukungan terhadap situs tersebut, seperti Perpres nomor 148 tahun 2014, peneliti menyoroti kurangnya respons dan tindakan nyata dari pemerintahan saat ini.
BACA JUGA:Kota Emas yang Hilang Penemuan Revolusioner di Mesir
Mereka menegaskan bahwa aturan ini seharusnya menjadi landasan untuk kelangsungan penelitian serta perlindungan terhadap situs Gunung Padang.
Situs megalitikum Gunung Padang, meskipun sudah dikenal sejak abad ke-19, kini menjadi pusat perhatian setelah penelitian oleh Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang memunculkan dugaan adanya struktur bangunan yang terkubur di bawah situs megalitik tersebut.
Meskipun pada masa pemerintahan sebelumnya, terdapat dukungan untuk eksplorasi lebih lanjut, beberapa kalangan saat itu masih meragukan keberadaan struktur bangunan di bawahnya, menyebutnya sebagai gunung tua yang sudah tidak aktif.
Danny, Ketua Koordinator Penelitian Gunung Padang, berencana untuk memperkenalkan temuan dan hasil penelitiannya di forum peneliti dunia di AGU Fall Meeting di Washington DC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: