BPK Survei Arkeologi di Situs Candi Tampir: Menguak Potensi Struktur Batuan Candi yang Tersembunyi

BPK Survei Arkeologi di Situs Candi Tampir: Menguak Potensi Struktur Batuan Candi yang Tersembunyi

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X melakukan survei arkeologi di situs Candi Tampir, Desa Musuk, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

Survei ini bertujuan untuk menguak struktur batuan candi yang terpendam di dalam tanah menggunakan alat Ground Penetrating Radar (GPR).

Menurut Pamong Budaya Ahli Muda BPK wilayah X, Muhammad Junawan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari inventarisasi sebelumnya di wilayah Boyolali.

 "Kita melakukan inventarisasi di wilayah Boyolali dan menemukan situs ini, sehingga dilanjutkan dengan survei menggunakan GPR untuk mengetahui potensi arkeologi yang terpendam di dalam tanah," ujar Junawan di lokasi situs Candi Tampir.

BACA JUGA:Asal-Usul Mahkota Binokasih Sanghyang Paké, Pusaka Paling Berharga Kerajaan, Emas 18 Karat

BACA JUGA:Mengulik Kisah Pelarian Pangeran Senopati: Membangun Hunian Baru di Cibarusah

Survei ini dilakukan selama dua hari di lahan yang berada di belakang SMPN 1 Musuk.

Dengan alat GPR, petugas dapat mendeteksi struktur batuan di dalam tanah tanpa harus menggali.

"Dengan alat ini, kita bisa mengetahui gejala-gejala di dalam tanah untuk mendukung temuan yang ada di permukaan," jelas Junawan.

Di situs Candi Tampir, telah ditemukan beberapa batuan candi di permukaan seperti bagian kemuncak, Yoni, lingga semu atau lingga patok, dan beberapa komponen candi lainnya.

Batuan tersebut berserakan di bawah rimbunnya pohon dan semak belukar di lahan milik warga.

BACA JUGA:Kisah Letusan Dahsyat Gunung Tambora: Kutukan Ulama yang Dijebak Makan Daging Anjing

BACA JUGA:Legenda Tiga Bersaudara di Bukit Fafinesu Nusa Tenggara Timur

Survei dengan GPR akan memperlihatkan anomali tanah atau gejala tanah berupa spektrum atau garis-garis yang membentuk pola, indikasi adanya struktur batuan candi di dalam tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: