Kota Emas yang Hilang Penemuan Revolusioner di Mesir

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada awal April 2021, ahli Mesir Kuno, Zahi Hawass, mengumumkan penemuan yang memukau:

Aten, kota emas yang hilang di Mesir, berhasil ditemukan setelah 3.000 tahun tertelan oleh pasir.

Penemuan ini dianggap sebagai salah satu pencapaian arkeologi paling penting sejak makam Tutankhamun.

Kota metropolitan yang usianya mencapai 3.000 tahun ini ditemukan dalam kondisi pelestarian yang luar biasa.

BACA JUGA:Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Birokrasi Bersih Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Empat Lawang Gelar Rapat

Tim arkeolog yang dipimpin oleh Hawass mulai penelusuran mereka pada September 2020 di tepi barat Luxor, Mesir, dengan harapan menemukan kuil kamar mayat.

Namun, penemuan mereka jauh lebih besar dari ekspektasi.

Mereka menemukan formasi batu bata lumpur yang menghadirkan dinding hampir lengkap dan ruangan yang masih terisi dengan peralatan kehidupan sehari-hari.

Kota kuno ini berasal dari masa pemerintahan Amenhotep III, salah satu firaun paling kuat di Mesir pada tahun 1391 hingga 1353 SM.

BACA JUGA:Memahami Kekayaan Peninggalan Sejarah Islam di Berbagai Belahan Dunia

Penggalian arkeologis membawa temuan berharga, termasuk perhiasan, tembikar berwarna, jimat kumbang scarab, serta batu bata lumpur yang disegel oleh Amenhotep III.

Selain itu, berbagai lingkungan seperti toko roti, area perumahan, dan distrik administrasi turut terungkap.

Menurut Profesor Egyptology dari Universitas Johns Hopkins, Betsy Brian, penemuan kota yang hilang ini adalah salah satu dari temuan arkeologi paling signifikan setelah makam Tutankhamun.

Dia menekankan bahwa kota ini akan memberikan wawasan langka tentang kehidupan masyarakat Mesir kuno ketika kekaisaran berada di puncak kejayaannya.

Sumber: