Kisah Balian Mambur | Ilmu Kesaktian Bumburaya Mampu Hidupkan Orang Mati

BACA JUGA:Kisah Si Kabayan, Pembelajaran dan Kesetiaan dalam Cerita Rakyat Sunda

Namun, ada syarat yang harus diikuti oleh siapa pun yang meminta pertolongan Tanghi.

Mereka tidak boleh mengobati orang terlalu jauh atau bermalam di tempat yang diobati. 

Ini untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan dan kematian.

Ketenaran Tanghi semakin meluas, dan orang-orang dari berbagai tempat datang untuk mencari pertolongannya. 

BACA JUGA:Dongeng Asal Mula Kerajaan Pakuan Pajajaran, Kisah Ayam Ciung Wanaran Taklulkan Raja Galuh

Namun, kebaikan hati Tanghi akhirnya menyebabkan kesalahpahaman yang tragis. 

Bumburaya, yang tak lagi memiliki makanan mayat karena semua orang sembuh, pergi. 

Seorang individu yang iri terhadap kekuatan Tanghi menculik keluarganya dan membunuh mereka. 

Saat Tanghi kembali, ia menemukan keluarganya telah dibunuh dan mayat mereka dibakar. 

BACA JUGA:Legenda Perjalanan Cinta Tilan dan Ambar, Pertarungan di Lembah Hutan | Cerita Rakyat Kalimantan Selatan

Tanghi kehilangan semangat hidup dan memutuskan untuk menghilang, bersumpah bahwa ia hanya akan membantu manusia lagi jika mereka mengadakan upacara balian delapan hari delapan malam tanpa makan dan tidur.

Dengan kepergiannya, munculah para Balian lainnya yang mencoba menggantikan peran Balian Mambur, namun tidak ada yang mampu menghidupkan orang mati seperti Tanghi. 

Dalam kepercayaan Kaharingan, keberhasilan upacara balian diukur dari apakah Balian Mambur turut datang untuk membantu. 

Jika ia tidak datang, itu dianggap sebagai pertanda bahwa Balian Mambur tidak sudi menolong mereka. 

Sumber: