Kisah Padi Sebesar Kelapa dan Tradisi Unik di Teluk Pandak
Kisah Padi Sebesar Kelapa dan Tradisi Unik di Teluk Pandak--
BACA JUGA:Ada Nilai Historis, Ini 6 Batu Megalith di Jawa Timur! Ternyata Ini Misteri yang Tersimpanya
Dalam acara makan bersama, padi sebesar kelapa tersebut dihadirkan kembali, dan syair-syair syukuran serta doa mohon keberkahan kepada Tuhan dinyanyikan sebelum makan bersama.
Keesokan harinya, seluruh masyarakat bekerja sama untuk memanen seluruh padi yang tersisa.
Namun, yang membuat tradisi ini semakin menarik adalah saat anak padi tumbuh dari batang padi yang ditinggalkan.
Mereka memberi nama padi yang lebih kecil ini "Salibu."
Padi Salibu, meskipun lebih kecil dari padi biasa, tetap dihargai.
Masyarakat Teluk Pandak memanennya, mengupas cangkangnya, dan mengolahnya menjadi emping.
Proses ini melibatkan para muda-mudi dari sore hingga malam hari, dan seringkali, kejadian menarik seperti pertemuan jodoh terjadi selama proses pengolahan Salibu.
Emping hasil dari Salibu kemudian dimakan bersama dalam acara pernikahan muda-mudi yang berjodoh berkat keberkahan dari Dewi Sri.
Tradisi unik ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Teluk Pandak, menggambarkan rasa syukur, kepercayaan, dan kebersamaan yang kuat dalam menghadapi siklus panen yang mengesankan di desa ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: