Kisah Tragedi Adopsi Anak Yatim Piatu di Film Reclaim

Kisah Tragedi Adopsi Anak Yatim Piatu di Film Reclaim

Film Reclaim (2014).--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Film Reclaim, yang dirilis pada tahun 2014, adalah sebuah thriller aksi yang memaparkan kisah yang penuh intrik dan mengerikan. 

Disutradarai oleh Alan White dan dibintangi oleh John Cusack, film ini menggambarkan perjalanan emosional dan berbahaya seorang pasangan yang berusaha mengadopsi seorang anak yatim piatu dari Haiti melalui IRA (International Rescue Adoption).

Kisah dimulai dengan Shannon (diperankan oleh Rachelle Lefevre) dan suaminya, Steven (diperankan oleh Ryan Phillippe), yang setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan Shannon tidak dapat memiliki anak, memutuskan untuk mengadopsi seorang gadis Haiti bernama Nina. 

Nina menjadi yatim piatu setelah gempa bumi tahun 2010. 

BACA JUGA:Zaidul Akbar Bagikan 4 Resep Jus Sehat untuk Terapi Kanker, Penting Simak Disini

Proses adopsi dilakukan melalui IRA, sebuah organisasi yang dijalankan oleh Gabrielle Reigert (diperankan oleh Jacki Weaver) dan berbasis di Puerto Rico. 

Mereka membayar $60.000 sebagai biaya adopsi dan pindah ke sebuah resor di sana sambil menunggu paspor Amerika Serikat Nina tiba.

Namun, segera setelah kedatangan mereka, Steven menjadi curiga terhadap tetangga mereka, terutama Benjamin (diperankan oleh John Cusack), Salo (diperankan oleh Jandres Burgos), dan Paola (diperankan oleh Veronica Faye Foo). 

Ini terjadi setelah sejumlah kesalahpahaman yang terjadi di sebuah bar di mana Steven secara tidak sengaja mengungkapkan informasi tentang Nina kepada mereka.

BACA JUGA:Dr. Zaidul Akbar, Mengenali Sumber Masalah Gula Setelah Makan

Dua hari setelah adopsi, pasangan itu terbangun untuk menemukan bahwa Nina telah menghilang. 

Mereka menghubungi seorang polisi yang memberi tahu mereka bahwa dokumen adopsi mereka tidak ada dan markas besar IRA telah ditinggalkan. 

Steven mengungkapkan bahwa Reigert meminta tambahan $30.000 sebagai biaya adopsi yang tidak pernah diungkapkan sebelumnya kepada Shannon.

Benjamin kemudian memberi petunjuk bahwa IRA mungkin adalah organisasi yang memperdagangkan anak yatim piatu dengan imbalan uang besar, hanya untuk membawa mereka pergi beberapa hari setelahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: