Mengapa Penelitian Gunung Padang Dihentikan? Misteri Piramida Tertua Indonesia, Menimbulkan Banyak Pertanyaan
Mengapa Penelitian Gunung Padang Dihentikan? Misteri Piramida Tertua Indonesia, Menimbulkan Banyak Pertanyaan-istimewah/internet-
Gunung Padang, yang diasumsikan sebagai piramida tertua Indonesia, telah lama menjadi pusat perdebatan dan kontroversi dalam dunia penelitian arkeologi.
Situs ini dianggap oleh beberapa orang sebagai megahnya piramida yang dibangun oleh nenek moyang bangsa Indonesia, dan bahkan mendapat perhatian dari dunia internasional.
BACA JUGA:Gunung Rajabasa Tawarkan Keindahan Alam yang Megah, Tempat Sakral Bisa Berkomunikasi Dengan Leluhur
Spekulasi tentang adanya bangunan megah dan harta karun yang tersembunyi di dalam Gunung Padang muncul berkat temuan beberapa sampel oleh peneliti situs ini.
Akan tetapi, klaim ini mendapat penolakan dari beberapa ahli lain yang merasa bahwa kontroversi tersebut belum terpecahkan.
Pada tanggal 25 Februari 2014, Presiden SBY secara pribadi mengunjungi Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, dan menekankan pentingnya melanjutkan penelitian di situs tersebut.
BACA JUGA:Penemuan Geger: Misteri Dunia Lain Tersembunyi di Bawah Antartika
Namun, seiring berjalannya waktu dan pergantian masa pemerintahan, minat terhadap Gunung Padang meredup, terutama setelah kepemimpinan beralih ke Jokowi.
Pemerintah pusat tampaknya tidak lagi memberikan prioritas pada penelitian Gunung Padang dan tidak ada tindakan konkret untuk melanjutkan penelitian yang tertunda.
Dr. Dani Hilman Natawijaya, seorang peneliti bioteknologi dari LIPI yang terlibat dalam penelitian Gunung Padang, menyatakan bahwa penelitian ini seharusnya dilanjutkan, mengingat adanya peraturan presiden dan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2014 yang mendukungnya.
BACA JUGA:Misteri Gunung Jabal Qaf, Terdapat 500 Bukit Dibuat Dari Air yang Dibekukan, Bukan Es atau Salju
Meskipun begitu, beberapa ahli berpendapat bahwa penelitian Gunung Padang sebaiknya tidak dilanjutkan jika metode penelitiannya dianggap keliru.
Pada tahun 2012, Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) telah melakukan penelitian di Gunung Padang dan mengklaim bahwa situs ini merupakan hasil multi generasi berdasarkan hasil pertanggalan sampel karbon.
Mereka menyatakan bahwa bangunan di atasnya hanyalah peradaban sederhana yang menata ulang reruntuhan batu yang sudah ada, dengan usia sekitar 100 hingga 500 tahun sebelum Masehi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: