Mengungkap Kekayaan Sejarah dan Budaya Desa Sirnabaya, Lokasi Makam Nyai Subang Larang di Cirebon

Mengungkap Kekayaan Sejarah dan Budaya Desa Sirnabaya, Lokasi Makam Nyai Subang Larang di Cirebon

Mengungkap Kekayaan Sejarah dan Budaya Desa Sirnabaya, Lokasi Makam Nyai Subang Larang di Cirebon-istimewah/internet-

BACA JUGA:Asal Usul Nama Gunung Papandayan Garut, Misteri Hutan Mati dan Padang Bunga Edelweis

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kekayaan sejarah dan budaya Desa Sirnabaya.

Salah satu situs bersejarah yang menjadi daya tarik utama di Desa Sirnabaya adalah makam Nyai Subang Larang, seorang istri dari raja pasundan Prabu Siliwangi.

Makam ini bukan hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir Nyai Subang Larang, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah panjang kerajaan Pasundan.

BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Kebudayaan Megalitikum, dibangun Zaman Nabi Ibrahim, Sejarah Yang Positif dan Membanggaka

Pengunjung sering datang ke sini untuk mengenang dan merenungkan betapa berharganya warisan sejarah ini.

Namun, makam Nyai Subang Larang hanyalah sebagian kecil dari kekayaan warisan Desa Sirnabaya.

Di sini juga terdapat peninggalan kentongan, sebuah alat musik tradisional yang memiliki peran penting dalam budaya Jawa Barat.

BACA JUGA:Gunung Bromo Menyimpan 6 Misteri, Apa saja Itu? Yuk Ikuti Cerita Unik dan Mengejutkan Berikut!

Kentongan bukan hanya sebuah alat musik, tetapi juga bagian integral dari tradisi dan ritual masyarakat setempat. 

Pengunjung dapat belajar lebih lanjut tentang cara menghasilkan suara yang indah dari kentongan dan bagaimana alat musik ini telah meresap ke dalam kehidupan sehari-hari warga desa.

Tak hanya itu, bale, bangunan tradisional Jawa Barat, juga dapat ditemukan di Desa Sirnabaya.

BACA JUGA:Gunung Papandayan, Keindahan Trekking dan Misteri Hutan Mati Serta Jejak Kaki Raksasa

Bale adalah rumah tradisional yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pertemuan adat, perayaan budaya, atau sekadar tempat berteduh.

Pengunjung dapat menjelajahi bale-bale ini dan merasakan atmosfer klasik yang memancar dari setiap struktur kayu dan bambu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: