Legenda Batu Rantai di Kepulauan Riau, Kebijakan Seorang Anak Kecil

Legenda Batu Rantai di Kepulauan Riau, Kebijakan Seorang Anak Kecil

Ilusttarasi Legenda Batu Rantai.--

Legenda Batu Rantai di Kepulauan Riau, Kebijakan Seorang Anak Kecil

KEPRI, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada zaman dahulu, di Kerajaan Tumasik, Kepulauan Riau, hiduplah seorang raja bernama Seri Maharaja. 

Sayangnya, ia dikenal sebagai seorang penguasa yang kejam, tamak, dan suka bertindak semaunya sendiri. 

Kehidupan rakyatnya yang menderita menjadi bukti nyata dari kepemimpinan yang tidak bijak.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Pulo Mas Empat Lawang, Sidang Pertama Tersangka RR di Pengadilan Tipikor Palembang

Suatu hari, Tumasik mendapati dirinya dalam masalah besar. 

Ratusan ribu ikan todak menyerang warga dengan keganasan. 

Bahkan penduduk di pedalaman tidak luput dari serangan ikan todak berparuh runcing. Banyak warga yang terluka akibat serangan ini.

Raja Seri Maharaja awalnya mencoba mengatasi masalah ini dengan memerintahkan pembangunan pagar betis sebagai penghalang. 

BACA JUGA:Lokasi di Empat Lawang Ini Tempat Ritual Mistis, Konon Sering Dikunjungi Caleg hingga PNS Ingin Naik Pangkat

Namun, upaya ini ternyata tidak berhasil dan jumlah korban terus bertambah.

Dalam kondisi kelimpungan, seorang anak kecil bernama Kabil datang menghadap raja. 

Meski awalnya marah, raja memutuskan untuk mendengarkan saran Kabil. Kabil, yang berasal dari Bintan Penaungan, menyarankan agar menggunakan batang-batang pisang sebagai penghalang. 

Kabil percaya bahwa ikan todak akan kalah dengan batang pisang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: