Wong Samar dalam Kepercayaan Masyarakat Bali, Makhluk Tak Terlihat Penjaga dan Pengganggu

Wong Samar dalam Kepercayaan Masyarakat Bali, Makhluk Tak Terlihat Penjaga dan Pengganggu

Ilustrasi.--

Setelah berhasil, beberapa Wong Samar menetap di Nusa Penida, dan sebagian lainnya menyebar ke berbagai tempat di Bali.

BACA JUGA:Kisah Karomah Kiai Idris Kamali Tebu Ireng, Tak Pernah Kehabisan Uang, Pencuri Kambingnya Datang dan Ngaku

Wong Samar dalam kepercayaan masyarakat Bali terbagi menjadi dua golongan.

Golongan pertama adalah Wong Samar yang baik, yang hidup seperti manusia biasa.

Mereka berinteraksi dengan masyarakat, ikut dalam kegiatan sehari-hari, dan sering membantu sesama manusia dalam berbagai situasi, mulai dari berbelanja di pasar hingga melindungi dari bahaya.

Mereka tampak seperti orang baik dengan wajah bersih dan berpakaian putih-putih.

BACA JUGA:Kisah Kereta Berjalan Tanpa Masinis, Misteri Kereta Api Gajayana, Ketika Ular Besi Berjalan Sendiri, Diluar Na

Namun, ada juga golongan Wong Samar yang jahat. Mereka sering menculik anak-anak, gadis, atau pemuda untuk dijadikan keluarga atau pasangan hidup mereka.

Meskipun hidup bersama Wong Samar ini bisa tampak normal, pernikahan dengan mereka bisa mengakibatkan nasib yang tragis bagi manusia.

Kepercayaan terhadap Wong Samar adalah salah satu bagian yang unik dari budaya dan tradisi masyarakat Bali yang menarik untuk dipelajari.

BACA JUGA:Mengampuni Dosa Besar, Amalan Saat Mendengar Adzan Menurut Syekh Ali Jaber

Meskipun tak terlihat oleh mata manusia, keberadaan mereka diyakini memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari serta keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan. (Dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: