Stasiun Manggarai, Menyaksikan Perjalanan Sejarah Perjuangan Bangsa Melawan Belanda

Stasiun Manggarai, Menyaksikan Perjalanan Sejarah Perjuangan Bangsa Melawan Belanda

Peron penunjuk di Stasiun Manggarai, Jakarta.--

Tidak hanya stasiun, tetapi juga bangunan lain seperti balai yasa dan rumah dinas pegawai SS dibangun.

Pada tanggal 1 Mei 1918, Stasiun Manggarai resmi diresmikan meskipun masih dalam tahap pembangunan.

Namun, dampak dari Perang Dunia I mengganggu pasokan baja dari Eropa, sehingga tiang peron pun terbuat dari kayu jati sebagai pengganti.

BACA JUGA:Stasiun Manggarai, Jejak Sejarah dan Cerita Mistis di Jakarta Selatan

Pada ulang tahun ke-50 SS, mereka mengoperasikan kereta listrik pertama kali dalam rute Jakarta-Tanjung Priuk.

Proyek elektrifikasi ini berlanjut hingga mencapai Stasiun Manggarai, yang selesai pada tanggal 1 Mei 1927.

Tidak hanya sebagai pusat transportasi, Stasiun Manggarai menyimpan nilai historis yang luar biasa.

BACA JUGA:Gila dan Tidak Masuk Akal, 5 Tradisi Aneh Suku di Indonesia, Ada Ritual Sunat Plus Hubungan, Begini Ceritanya!

Pada tanggal 4 Januari 1946, stasiun ini menjadi titik awal pemindahan ibu kota sementara ke Yogyakarta.

Di stasiun ini pula, persiapan rahasia untuk perjalanan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan.

Tak hanya itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman juga pernah singgah di Stasiun Manggarai pada tanggal 1 November 1946, ketika ia menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta.

BACA JUGA:Mengungkap Tabir Misteri Gaib di Goa Matu Pesisir Barat, Ada 12 Kerajaan Gaib

Antusiasme rakyat Indonesia menyambut kehadirannya menjadi momen penting dalam sejarah bangsa.

Hingga hari ini, Stasiun Manggarai tetap menjadi stasiun kereta api tersibuk di Indonesia.

Fungsinya sebagai perhentian KRL Commuter Line menuju Jakarta Kota, Bogor, Tanah Abang, dan Bekasi terus berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: