Romo Diyat: Sang Guru Spiritual di Balik Kekuasaan Presiden Soeharto

Romo Diyat: Sang Guru Spiritual di Balik Kekuasaan Presiden Soeharto

Presiden kedua RI, Soeharto.--

JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Presiden Soeharto adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang berhasil memegang kendali kepemimpinan selama 32 tahun.

Namun, di balik perjalanannya yang panjang ini, tersembunyi cerita menarik mengenai puluhan guru spiritual yang memengaruhi dan membimbingnya.

Salah satu di antara mereka adalah Romo Diyat, yang memiliki peran istimewa dalam kehidupan Soeharto.

BACA JUGA:Piramida Tertua di Bumi: Misteri Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat

Kisah awal kedekatan Soeharto dengan Romo Diyat bermula ketika keduanya berguru di bawah naungan Romo Marto Pangarso dan Romo Budi Kusumo di daerah Notoprajan, Yogyakarta pada tahun 1950.

Setelah keduanya pindah ke Jakarta, Romo Diyat pun mendapat tulusan dari Presiden Soekarno untuk membantu mendirikan Universitas Bung Karno dan Universitas Diponegoro.

Namun, dinamika hubungan antara keduanya berubah saat Romo Marto Pangarso dan Romo Budi Kusumo menunjuk Sudiyat (nama asli Romo Diyat) sebagai murid yang berhak mengajarkan ilmu mereka.

BACA JUGA:Misteri dan Keindahan Gunung Slamet: Pos Samarantu dan Legenda Dunia Lainu

Sejak saat itu, Soeharto menganggap Romo Diyat sebagai gurunya yang penting.

Pada tahun-tahun berikutnya, Romo Diyat memusatkan aktivitas spiritualnya di Semarang.

Ribuan orang dari berbagai latar belakang datang untuk berguru padanya, termasuk orang-orang dari kalangan buruh, petani, pengusaha, dan bahkan tokoh-tokoh berpengaruh seperti Soeharto sendiri. 

BACA JUGA:Misteri Wentira, Kota Gaib di Perbatasan Jalan Poros Trans Sulawesi Tengah

Motivasi orang-orang berguru pada Romo Diyat bervariasi, mulai dari mencari ketenangan batin, jodoh, kesuksesan dalam usaha, hingga memperoleh jabatan.

Bagi Soeharto, Romo Diyat bukan hanya guru spiritual biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: