Stasiun Kota Lama Malang, Misteri Tragedi, Sejarah dan Keberadaan Makhluk Halus
Stasiun Malang Kota Lama Tempo Dulu. Sumber: Michiel Ballegoijen de Jong: De Spoorstation op Java/heritage.kai.id.--
MALANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Stasiun MALANG Kota Lama, yang kini menjadi bagian integral dari sejarah MALANG, memiliki akar yang dalam dalam perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.
Berdasarkan data yang ada, stasiun ini pertama kali diresmikan pada 5 Januari 1896.
Peresmian tersebut sejalan dengan pembukaan jaringan kereta api lintas Malang-Kepanjen oleh Staatssporwegen (SS), perusahaan kereta api pada masa itu.
Dengan panjang lintasan sekitar 19 km, jalur Malang-Kepanjen menjadi bagian penting dalam upaya ekspansi SS untuk menghubungkan kota Malang dengan Blitar.
BACA JUGA:Pusaka Luhur Nusantara: Mengejar Jejak Istana Nabi Sulaiman dalam Peradaban Kuno Indonesia
Keberadaan jalur kereta api ini tak hanya menjadi sarana transportasi untuk penumpang, tetapi juga menjadi jalur penting dalam mengangkut barang.
Di antara komoditas ekspor yang diangkut adalah hasil perkebunan dari daerah pedalaman Blitar dan Malang, termasuk tebu, kopi, dan tembakau.
Barang-barang ini kemudian diangkut ke pelabuhan di Surabaya untuk dikapalkan ke Eropa. Tidak hanya itu, hasil pertanian seperti beras, ketela, kelapa, dan buah-buahan juga diangkut melalui jalur ini.
BACA JUGA:Misteri Megahnya Istana Nabi Sulaiman dan Peradaban Tersembunyi di Indonesia: Fakta atau Fiksi?
Ketika stasiun ini beroperasi, penumpang kereta api terbagi menjadi tiga kelas, yakni kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
Sistem klasifikasi ini mencerminkan hierarki sosial pada masa itu.
Kelas 1 diperuntukkan bagi orang Eropa, sementara kelas 2 ditujukan untuk orang Asia Timur Tengah (seperti Cina dan Arab) serta pejabat pribumi. Kelas 3, di sisi lain, ditujukan untuk masyarakat pribumi.
BACA JUGA:Asal Usul Burong Pocut Siti: Legenda yang Menakutkan dari Aceh
Pembagian ini mencerminkan pola sosial yang berlaku pada era tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: