Ternyata Pulau Kemaro Sumsel Banyak Miliki Misteri Sejarah yang Belum Terungkap, Apakah Itu?

Pulau Kemaro-Net-
“Jika kita komparasikan dengan data sejarah, tahun 1980 memang ada wabah sanatorium atau tempat pengasingan penyakit Pes,” ujarnya.
BACA JUGA:Cinta Ditolak Pelet Bertindak! Berikut 8 Jenis Ilmu Pelet yang Dapat Membuat Lawan Jenis Klepek-klepek
Pulau kemaro ini memiliki sejarah yang panjang, arkeologi dari masa kesultanan hingga pasca Indonesia merdeka.
Sampai saat ini belum ditemukan bukti arkeologi dari kerajaan Sriwijaya, tapi belum diketahui jika akan ada survei lagi secara mandiri dan menemukan tinggalan, seperti arca Budha, baru bisa mengklaim bahwa pulau kemaro sudah dimanfaatkan oleh orang sejak masa sriwijaya.
"Masih banyak penemuan yang perlu kita lakukan penelitian ulang, setidaknya kita sudah melihat bahwa masih ada yang tertanam, kemungkinan akan kita lakukan ekskavasi," ujarnya.
6. Terjadi Abrasi di Bagian Timur Pulau Kemaro
BACA JUGA:Tersesat di Dunia Orang Bunian: Petualangan Wanita Cantik dalam Realitas Gaib
Saat melihat lokasi bangunan G30SPKI, terlihat sebuah pohon nampak sudah tumbang karena terjadinya abrasi bagian pinggir pulau.
Hal ini membuat khawatir karena akan berdampak membuat kondisi tanah semakin rendah.
Penggiat Sejarah Palembang, Robby Sunata mengatakan abrasi tersebut juga harus menjadi perhatian dari pemerintah dan masyarakat, sehingga dapat mempertahankan Pulau Kemaro sebagai warisan sejarah.
"Semoga dapat menjadi perhatian kita bersama, dan ada solusi agar Pulau Kemaro ini tidak rusak," ujarnya.
BACA JUGA:Mengungkap Arsitektur Megalitik Gunung Padang: Peradaban Hilang di Tepi Cianjur
Staff Khusus Walikota Palembang Bidang Percepatan Pembangunan, Syafri Nungcik mengatakan sebagai wisata unggulan, nantinya Pulau Kemaro akan menjadi penggerak bagi wisata lain yang ada di tepian Sungai Musi.
Dalam proyek tersebut, Pemkot Palembang juga mendukung dengan adanya pelurusan fakta sejarah di Pulau Kemaro, dan banyaknya penemuan terbaru menjadi nilai lebih untuk pengembangan wisata di wilayah tersebut.
Juga dengan itu, pemerintah dapat memberdayakan masyarakat sekitar dengan bersawah dan tanaman lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: