Antisipasi Iklim El Nino, Sumsel Diberi Tugas Tingkatkan Persediaan Beras

Antisipasi Iklim El Nino, Sumsel Diberi Tugas Tingkatkan Persediaan Beras

Gubernur Sumsel Herman Deru dan Menteri Pertanian RI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran seusai Rapat Koordinasi Antisipasi Iklim El Nino, Senin (17/7).-Sumeks.co---

Oleh karena itu, dia meminta semua pemangku kepentingan di sektor pertanian, terutama Kementerian Pertanian dan Gubernur, untuk mempersiapkan dan mengantisipasi dampak kekeringan yang kuat.

Di Sumatera Selatan, Menteri Pertanian telah bersama-sama dengan gubernur melakukan komitmen untuk menjadikan provinsi ini sebagai penyangga penting bagi kepentingan nasional.

BACA JUGA:Walikota Lubuklinggau dan DPRD Akan Buat Dukungan Bersama Untuk Pemekaran Sumselbar

Beberapa langkah antisipasi dan adaptasi untuk menghadapi El Nino di sektor pertanian termasuk identifikasi dan pemetaan lokasi yang terdampak kekeringan, percepatan penanaman untuk memanfaatkan curah hujan sisa, peningkatan ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan penanaman.

Peningkatan ketersediaan air melalui pembangunan atau perbaikan embung, parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, dan penggunaan pompa air.

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan mental petani dan juga memastikan bahwa mereka tidak merasa sendirian menghadapi musim kemarau.

BACA JUGA:Pantes Prabumulih Dijuluki Kota Nanas, Ternyata Ini Alasannya!

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memberikan informasi bahwa El Nino masih terjadi di wilayah Pasifik dan akan berlangsung hingga Januari 2024. Dampak yang mungkin terjadi meliputi pengurangan curah hujan, kekeringan, dan risiko kebakaran hutan.

Dalam upaya mengatasi situasi ini, Pemerintah berharap Bulog dapat meningkatkan serapan beras dan juga menjalin kemitraan dengan sektor swasta untuk menjaga harga beras tetap stabil tanpa ada penimbunan atau manipulasi harga.

Peran Bulog juga terlihat saat terjadi fluktuasi harga dengan menawarkan harga yang lebih murah di pasar.

BACA JUGA:Cucian Mobil Jenderal Car Wash Terbakar

Inflasi di Sumatera Selatan relatif stabil, dan program Gabah Swasembada Masyarakat Petani (GSMP) berperan sebagai suplemen untuk memenuhi kebutuhan komoditas yang dapat mempengaruhi inflasi sehingga masyarakat dapat menghasilkannya sendiri. **

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: