5 Fakta Sejarah Kota Palembang: Jejak Budaya dan Kejayaan di Ujung Sumatera

5 Fakta Sejarah Kota Palembang: Jejak Budaya dan Kejayaan di Ujung Sumatera

Ikon Kota Palembang.--

PALEMBANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kota PALEMBANG, yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, adalah salah satu kota tertua di Indonesia.

Sejarahnya yang kaya dan panjang mencerminkan perkembangan budaya dan kejayaan yang pernah dimiliki oleh kerajaan-kerajaan yang berkuasa di wilayah ini.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi jejak sejarah Kota Palembang, mulai dari masa prasejarah hingga masa kini.

BACA JUGA:AI Terhadap Lapangan Pekerjaan Manusia: Untung atau Malah Buntung?

1. Masa Prasejarah:

Wilayah Palembang diyakini telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Bukti arkeologis menunjukkan adanya perkampungan manusia purba yang bermukim di sekitar Sungai Musi, yang menjadi tulang punggung perkembangan Kota Palembang. Peninggalan arkeologis berupa alat batu, gerabah, dan artefak lainnya telah ditemukan di beberapa situs prasejarah di sekitar kota ini.

2. Sriwijaya, Kerajaan Maritim: 

Palembang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang memiliki kekuasaan yang luas di kawasan Asia Tenggara. Dalam catatan sejarah, Sriwijaya terkenal karena menjadi pusat perdagangan, kebudayaan, dan agama Buddha. Pelabuhan-pelabuhan di sekitar Sungai Musi menjadi titik singgah utama bagi kapal-kapal dagang dari berbagai negara, seperti Tiongkok, India, dan Arab.

BACA JUGA:5 Makanan Khas Palembang: Menyelami Kelezatan Kuliner Sumatera Selatan

3. Periode Kesultanan: 

Setelah kejatuhan Sriwijaya, wilayah Palembang berada di bawah kekuasaan beberapa kerajaan dan kesultanan, termasuk Kesultanan Palembang Darussalam. Kesultanan Palembang Darussalam berdiri pada abad ke-16 Masehi dan mencapai kejayaan di bawah Sultan Mahmud Badaruddin I. Selama masa kesultanan, Palembang menjadi pusat agama dan perdagangan di wilayah ini. Pengaruh Islam semakin kuat dan memengaruhi budaya dan kehidupan masyarakat Palembang.

4. Kolonialisme Belanda:

 Pada abad ke-17, Palembang jatuh ke tangan Belanda setelah Perjanjian Bungaya tahun 1667. Kolonialisasi Belanda memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan Kota Palembang. Mereka membangun infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan gedung-gedung pemerintahan. Belanda juga mengembangkan sektor perkebunan, khususnya perkebunan karet, yang menjadi salah satu sumber ekonomi utama kota ini.

BACA JUGA:5 Makanan Kue Khas Empat Lawang Lengkap dengan Bahan dan Cara Memasak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: