WOW! Dari Puncak Ini, Kamu Disuguhi Panorama Kota Jambi, Padang, Bengkulu Sampai Samudera Hindia

WOW! Dari Puncak Ini, Kamu Disuguhi Panorama Kota Jambi, Padang, Bengkulu Sampai Samudera Hindia

Gunung kerinci, terlihat dari tugu harimau--

WOW! Dari Puncak Ini, Kamu Disuguhi Panorama Kota Jambi, Padang, Bengkulu Sampai Samudera Hindia

EMPATLAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Satu lagi pesona alam yang patut di datangi, khususnya bagi pencinta alam, lho, jangan pergi sendiri jika belum pernah dan tidak didampingibyang berpengalaman.

Yakni pesona Gunung Kerinci, Gunung yang berada di Propinsi Jambi, persisnya gunung ini terhitung dalam daerah administratif Kabupaten Kerinci, Jambi.

Gunung Kerinci adalah gunung yang bergabung dalam barisan pegunungan Bukit Barisan. Minimal, bila mengevaluasi dari Kota Padang, kamu harus pergi sepanjang 130 km (KM) menuju selatan.

BACA JUGA:Selamat! Defran Alvindo dan Nadinda Shakila Terpilih Menjadi Bujang Gadis Empat Lawang 2023

Gunung Kerinci mempunyai ketinggian 3.805 mdpl atau yang paling tinggi di Indonesia bila tidak masukkan ‘Puncak Jayawijaya' di Papua, bahkan juga gunung api paling tinggi di Asia Tenggara.

Dari puncak yang lumayan tinggi itu kamu akan disuguhi panorama Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu, bahkan juga Samudera Hindia. Gunung Kerinci sendiri digolongkan sebagai gunung api type strato dan berdasar catatan, gunung ini akhir kali meletus di tahun 2009.

BACA JUGA:Ramai Dibicarakan, Sistem Single Salary Bisa Berpeluang Naikan Gaji PNS 10 Kali Lipat

Untuk capai puncak Gunung Kerinci yang mempunyai kawah selebar 400 x 120 mtr.kamu akan merasakan sedikit kesusahan karena harus melalui hutan cagar alam dan perkebunan teh. Minimal kamu bisa manfaatkan dua jalur yakni: jalur Lubuk Gadang di lembah Liki, dan jalur Kayuaro.

Riwayat Letusan Gunung Kerinci Gunung Kerinci terdaftar meletus pertama kalinya di tahun 1838. Letusan itu berawal dari kawah pusat Gunung Kerinci.

BACA JUGA:Jelajah Keindahan Alam Bengkulu, Ini Obyek Wisata Populernya

Minimal, sepanjang tahun 1800-an atau era ke 19, gunung ini sudah meletus sekitar 5 kali. Disamping itu, pada 19 Januari dan 18 Maret 1938, terjadi letusan preatik di kawah pusat yang membuat kerucut kecil di landasan kawah. Menurut Adnawidjaja (Kusumadinata, 1979, hal.68) pernah terjadi beberapa letusan sama seperti yang ada di bawah ini:

Januari dan Juni tahun 1952 terjadi letusan abu di kawah pusat Juli tahun 1960 terjadi letusan abu di kawah pusat.

BACA JUGA:Pemandangan yang Indah dan Tenang, Ini Pantai yang Wajib Dikunjungi Jika Berkunjung ke Bengkulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: