Kenapa laki-laki memakai pakaian ihram yang tidak boleh dijahit dan buka bahu kanan? ini alasannya

Kenapa laki-laki memakai pakaian ihram yang tidak boleh dijahit dan buka bahu kanan? ini alasannya

--

EMPATLAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID -

Mau tahu mengapa laki-laKi memakai pakaian ihram yang tidak boleh dijahit.

Apalagi soal membuka bahu kanan saat umroh dan haji, pasti penasaran, berikut alasannya.

BACA JUGA:Mukjizat Minum Air Zam-Zam, Nenek 76 Tahun Pergi Stroke Pakai Kursi Roda, Ditanah Suci Sehat

Allah SWT telah mewajibkan haji kepada siapa yang mampu menempuh perjalanan ke sana, sekali seumur hidup, dan merupakan salah satu rukun Islam.

Hendaknya seorang muslim melaksanakan kewajiban dari Allah tersebut untuk mengharap ridha-Nya dan menunaikan perintah-Nya, berharap pahala-Nya serta takut siksa-Nya .

BACA JUGA:Kagum Gadis Berhijab Indonesia, Youtuber Ganteng Korea Masuk Islam

Sementara, soal pakaian, disyariatkannya melepas pakaian berjahit dalam ibadah haji dan umrah memiliki hikmah yang banyak, di antaranya; Mengingat keadaan manusia pada hari kebangkitan,

Apa itu Pakaian Berjahit? 

Yang dimaksud dengan ‘pakaian berjahit’ mengutip dari https://islamqa.info/ adalah bukan kain yang ada jahitannya. Tapi yang dimaksud adalah kain yang dijahit sesuai bentuk salah satu anggota tubuh, seperti jaket; dijahit sesuai ukuran tangan dan dada, celana; dijahit sesuai ukuran kaki, sepatu; dijahit sesuai ukuran kaki. Sarung tangan bagi wanita; dijahit sesuai ukuran telapak tangan.

BACA JUGA:Haji Apa Yang Bisa Langsung Berangkat?Apa Itu Haji Furoda dan Haji Plus? Simak Penjelasanya Disini

Dengan demikian, dibolehkan menggunakan jam tangan yang ada jahitannya, sandal yang ada jahitannya dan sabuk yang ada jahitannya.

Laki-laki Buka Bahu Kanan?

Nabi Muhammad SAW menjadi suri tauladan untuk ummat muslim. 

BACA JUGA:Ingin Naik Haji Tanpa Antri? Coba Naik Haji Mandiri!

Perintah membuka bahu kanan saat memakai pakaian ihram saat melaksanakan ibadah Haji maupun Umrah mengutuip dari https://tazkiyahtour.co.id/ berawal dari adanya perjanjiain Hudaibiyah, antara kaum muslimin dan kaum kafir Qurays yang salah satu isinya mengatakan bahwa, Nabi Muhammad beserta kaum muslimin bisa memasuki kota Mekkah di Tahun berikutnya.

Kemudian tibalah saat dimana Nabi Muhammad dan kaum muslimin berkunjung ke kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah Umrah, namun tetap saja kaum Kafir Qurasy tidak senang melihat kedatangan Nabi beserta kaum muslimin karena khawatir orang-orang yang tinggal di kota Mekkah mengikuti agama Nabi Muhammad.

BACA JUGA:Haji Apa Yang Bisa Langsung Berangkat?Apa Itu Haji Furoda dan Haji Plus? Simak Penjelasanya Disini

Abu Sofyan yang belum masuk Islam pada saat itu kemudian membuat fitnah bahwa Nabi Muhammad dan Kaum Muslimin terkena penyakit Kuning, Penyakit menular, Penyakit yang berbahaya dan mereka dalam kondisi yang lemas.

Maka disarankan untuk penduduk Mekkah agar keluar dari kota Mekkah dan tinggal di gunung-gunung sekitar Mekkah.

BACA JUGA:Ingin Naik Haji Tanpa Antri? Coba Naik Haji Mandiri!

Nabi mendengar isu tersebut dan berkata:

Allah merahmati siapapun yang hari ini memperlihatkan kekuatannya.”

Kemudian Nabi mengisntruksikan kepada para sahabat dan Kaum muslimin,

BACA JUGA:Cara Cek Berangkat Haji Tahun Berapa?Apa Itu Nomor Porsi Haji dan SPPH

”Bukalah bahu kanan kalian kita tunjukkan pada mereka bahwa kita tidak terkena penyakit apapun dan dalam keadaan sehat, pada saat melaksanakan tawaf pada putaran pertama sampai ketiga kita berlari-lari kecil dalam keadaan semangat.”.

Itulah alasan kenapa kita di anjurkan untuk membuka bahu kanan saat memamakai pakaian ihram.(*).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: