Terjebak di Tengah Konflik, Mahasiswa Asal Sumsel Sedang Diproses Evakuasi dari Sudan
aktivitas mahasiswa Indonesia di Sudan. Foto:PPI Sudan--
BACA JUGA:Belasan Granat Mortir Aktif Sisa Perang Dunia ke II Ditemukan di Lahat
Pejabat Kedutaan Sudan ini merupakan dosen dari Afrika, Selain memberikan Tausiah, juga melakukan seminar yang dihadiri sekitar 500 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an (STITQI).
Syekh Muhammed Eltayeb Hussain ini merupakan orang kedutaan sudan yang tertarik dengan Ponpes Al-Ittifaqiah dan memberikan beasiswa kepada santri untuk berkesempatan meneruskan studynya baik S1, S2, dan S3 di berbagai universitas yang ada di negara Sudan pada tahun 2019.
BACA JUGA:Sebelum Diperkosa, Korban Dicekoki Miras dan Pil Perangsang
Selain itu dikatakan Pengurus Ponpes Mukhyidin santri Al-Ittifaqiah sudah banyak kuliah di sudan, tetapi hal itu melalui kemenag.
Namun kehadiran Syekh Muhamed Eltayeb ini langsung memberikan kerjasama antara kedutaan Sudan dan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya.
BACA JUGA:Waspada Gangguan Kriminalitas dan Teror Selama Mudik
"Tentunya ada beberapa syarat untuk bisa mendapatkan beasiswa ke sudan, seperti hafalan Al-Qur’an minimal 5 juz Pandai Bahasa Arab dengan baik dan mempunyai niat untuk belajar," kutipnya.
Sementara Dr Muhammad Eltayeb Muhammad Hussain saat memberikan seminar didepan ratusan mahasiswa STITQI Indralaya menyampaikan diantaranya bahwa Bahasa Arab Merupakan bahasa peradaban, dan juga merupakan bahasa Al-Qur’an, bahasa Nabi Muhammad dan juga bahasa Syurga.
BACA JUGA:2 Terduga Teroris Tewas || Baku Tembak Densus 88 Vs Terduga Teroris di Lampung
Diketahui konflik di sudan membahayakan nyawa tatusan WNI. Makanya telah TNI menerjunkan pasukan khusus untuk evakuasi
Sebanyak 39 anggota pasukan khusus gerak cepat (kopasgat) TNI, diberangkatkan ke Sudan untuk membantu evakuasi ratusan WNI di negara yang terjebak ditengah konfliknya berenjata.
BACA JUGA:Jelang Paskah, Polres Pagaralam Sterilkan Gereja dari Ancaman Teror
Konflik bersenjata sudah telah membuat banyak korban. Banyak warga negara di negara Sudan terjebak.
Konflik terjadi di Sudan adalah antara militer Sudan dan kelompok para militer pasukan dukungan Cepat -Rapid Support Forces RSF. Kedua belah pihak mempunya pendudkung ribuan penjuang militan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: