Jejak Sejarah Megalitik di Gua Butha Bondowoso, Warisan Budaya Zaman Majapahit yang Tersembunyi di Ijen Geopar

Sabtu 31-08-2024,16:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gua Butha di Bondowoso, Jawa Timur, merupakan salah satu harta karun peninggalan zaman Majapahit yang menyimpan sejarah panjang peradaban manusia.

Gua ini berada di kawasan Ijen Geopark dan memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, terutama karena bukti peninggalan agama Buddha yang masih terlihat hingga kini.

Gua Butha, yang juga dikenal sebagai Gua Buta, ditemukan di dua lokasi berbeda: Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, dan Desa Jirek Mas, Kecamatan Cermee.

Nama "Butha" atau "Buta" dalam bahasa Madura berarti "raksasa", menggambarkan pahatan kepala raksasa yang terdapat di mulut gua.

Relief ini menampilkan wajah menakutkan dengan mata terbuka lebar, gigi bertaring, dan lidah menjulur.

BACA JUGA:9 Senjata Tradisional Indonesia dan Sejarahnya yang Menarik

BACA JUGA:18 Srikandi Ramaikan Pilkada Serentak 2024 di Sumsel, Diantaranya Hj Hepy Safriani di Kota Pagaralam

Keunikan dari gua ini terletak pada relief yang terpahat di mulutnya.

Gua Butha di Sumber Canting, misalnya, memiliki relief "Kepala Kala" yang khas dengan karakteristik mata melotot, gigi bertaring, dan lidah menjulur.

Relief ini bertanggal 1316 Saka atau 1394 Masehi, yang menunjukkan masa pendirian gua tersebut.

Ruang dalam gua memiliki dimensi mulut setinggi 3 meter dan lebar 5 meter, yang memanjang hingga kedalaman sekitar 17 meter.

Gua Butha tidak hanya menjadi saksi bisu dari sejarah panjang peradaban manusia, tetapi juga digunakan sebagai tempat meditasi oleh para biksu atau bhikkhu.

Relief dan beberapa lubang kecil di dinding gua menunjukkan bahwa gua ini berfungsi sebagai tempat menyalakan lilin atau lentera saat ritual meditasi.

Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh agama Buddha yang kuat pada masa itu.

BACA JUGA:Joncik Muhammad Jalani Tes Kesehatan di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang

Kategori :