Mengungkap Misteri Nama 'Gunung Padang' di Cianjur

Rabu 10-07-2024,19:45 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Situs ini memiliki luas kompleks utama sekitar 900 meter persegi dengan areal keseluruhan mencapai 3 hektar.

Nicolaas Johannes Krom, seorang arkeolog Belanda, pertama kali melaporkan keberadaan situs Gunung Padang sekitar tahun 1914.

Penemuan ini menjadi penanda penting dalam studi arkeologi di Indonesia dan kawasan sekitarnya.

BACA JUGA:Mengulik Pulau Kemaro dan Legenda Oei Hui Lan: Cinta yang Menginspirasi

BACA JUGA:Pulau Tikus dan Formasi Batu Unik: Ciptaan Alam atau Kekuatan Gaib?

Gunung Padang, meskipun namanya membingungkan, bukanlah gunung yang aktif secara vulkanik.

Sebaliknya, situs ini menampilkan struktur punden berundak yang menggambarkan peradaban zaman megalitikum, terdiri dari lima teras yang tersusun dengan berbagai ukuran.

Kisah unik di balik nama Gunung Padang ini menjadi bagian dari sejarah dan budaya lokal yang patut dijaga dan dipelajari lebih dalam.

Dengan interpretasi yang beragam, situs ini terus menarik minat para peneliti dan pengunjung yang ingin mengeksplorasi kekayaan sejarah Indonesia yang mendalam.

BACA JUGA:Mengapa Air Terjun Gerumas: Pesona Alam yang Tersembunyi

Artikel ini mencerminkan pentingnya memahami asal-usul nama tempat dan bagaimana cerita di baliknya mampu merangkum sejarah dan budaya suatu wilayah dengan lebih baik. (*)

Kategori :