Film-film seperti "The Matrix" (1999) dan "Avatar" (2009) menunjukkan potensi teknologi digital dalam menciptakan pengalaman sinematik yang belum pernah ada sebelumnya.
Selain itu, internet dan platform streaming seperti Netflix, Amazon Prime, dan Disney+ mengubah cara kita mengkonsumsi film.
Penonton tidak lagi harus pergi ke bioskop untuk menikmati film terbaru, karena mereka bisa menontonnya di rumah kapan saja.
Hal ini juga memberikan kesempatan bagi film-film dari berbagai negara dan genre untuk menjangkau audiens global.
BACA JUGA:Manfaat Mengurangi Gula dan Garam: Langkah Sederhana untuk Hidup Sehat
Sinema telah menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan pesan sosial dan budaya.
Film-film sering kali mencerminkan isu-isu kontemporer dan memberikan komentar sosial. Sebagai contoh, film-film seperti "To Kill a Mockingbird" (1962) membahas isu rasisme.
Selain itu, sinema juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi mode, gaya hidup, dan tren budaya.
Bintang film menjadi ikon gaya dan tren, dan film-film sering kali menginspirasi perubahan sosial dan budaya. (*)