7 Cerita dan Fakta Menarik di Balik Perayaan Imlek, Nomor 3 Bikin Heboh!

Sabtu 10-02-2024,12:13 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Ia kemudian menyarankan mereka untuk menempelkan kertas merah di pintu rumah, menyalakan lilin dan lentera, dan membuat suara bising dengan menabuh genderang dan petasan. 

BACA JUGA:Angkernya Hutan CIFOR di Dramaga: Misteri dan Cerita Mistis

BACA JUGA:Misteri Suara Jeritan dan Tangisan di Istana Bogor: Jejak Kelam Sejak 1870-1942

Penduduk desa mengikuti saran kakek tua itu, dan ternyata Nian benar-benar ketakutan dan melarikan diri. 

Sejak saat itu, tradisi menempelkan kertas merah, menyalakan api, dan membuat suara bising menjadi bagian dari perayaan Imlek, sebagai simbol kemenangan atas Nian.

2. Kisah Warna Merah yang Melawan Nian

Warna merah adalah warna yang paling dominan dalam perayaan Imlek, karena dipercaya memiliki kekuatan untuk mengusir Nian dan roh-roh jahat lainnya. 

BACA JUGA:Angkernya Hutan CIFOR di Dramaga: Misteri dan Cerita Mistis

BACA JUGA:Misteri Suara Jeritan dan Tangisan di Istana Bogor: Jejak Kelam Sejak 1870-1942

Warna merah juga melambangkan keberanian, kegembiraan, dan keberuntungan. 

Ada banyak cara untuk menampilkan warna merah dalam Imlek, seperti mengenakan pakaian merah, memberikan angpao atau amplop merah, dan menghias rumah dengan lentera merah dan ornamen merah lainnya.

Salah satu kisah yang menjelaskan mengapa warna merah dapat melawan Nian adalah tentang seorang anak kecil yang tidak sengaja menyelamatkan desanya dari serangan Nian. 

Anak kecil itu sedang bermain dengan kain merah di depan rumahnya, ketika Nian datang mengamuk. 

BACA JUGA:Misteri Hutan Ciapus: Keangkeran dan Mitos Lokal yang Membayangi

BACA JUGA:Eksplorasi Keunikan Hutan Randu Kuning di Sumedang

Ketika Nian melihat kain merah itu, ia langsung ketakutan dan berbalik arah. Penduduk desa yang menyaksikan kejadian itu kemudian menyadari bahwa warna merah adalah kelemahan Nian, dan mulai menggunakannya sebagai alat perlindungan.

Kategori :