RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pembangunan Candi Borobudur, sebuah monumen yang menurut ilmuwan barat dibangun pada abad ke-7, masih menyisakan keraguan tentang kebenarannya.
Meskipun telah banyak upaya untuk menguak misteri sejarahnya, tantangan besar masih terjadi, termasuk penolakan ujicoba emisi karbon untuk menentukan usia sebenarnya batu Candi ini.
Seperti yang kami lansir dari akun YouTube@ytsrash claims.
Candi Borobudur, dikelilingi oleh Danau purba, merupakan salah satu monumen terbesar dan terkompleks di dunia.
BACA JUGA:Tak Diduga Yunan Cina Ternyata Sentra Pertanian Modern, Ini Keunggulannya!
Namun, keberadaan desa terdekat dengan situs ini, yang disebut Desa Bore atau Boros, menimbulkan kebingungan karena tidak ada Desa yang sesuai dengan nama tersebut di sekitar situs.
Begitu pula dengan istilah Budur, yang sulit dihubungkan dengan bahasa Jawa.
Beberapa aspek sejarah Candi Borobudur yang dipublikasikan telah memunculkan kecurigaan, seperti asal muasal nama, konstruksi, dan ajaran yang mendasarinya.
Beberapa teori menyatakan bahwa Candi ini dibangun oleh Gunadarma, meskipun tidak ada nama ini dalam silsilah kerajaan di Nusantara.
Selain itu, kitab-kitab yang konon menjadi landasan pembangunan Candi Borobudur tidak ditemukan dalam peradaban lembah Indus, mempertanyakan keaslian penelitiannya.
Relief yang terdapat di dinding Candi juga menimbulkan pertanyaan, karena hanya sebagian kecil yang sesuai dengan biografi tokoh Agung Putra Raja yang berasal dari Nepal.
Bahkan prasasti yang ditemukan sebagai dasar interpretasi pembangunan Candi ini juga diragukan keasliannya, karena hanya berisi deklarasi untuk merawat, bukan mendirikan atau membangun.
Misteri seputar Candi Borobudur semakin mengemuka saat ditemukan bahwa pembangunannya mungkin terjadi sekitar tahun 800-an Masehi, berbarengan dengan masa kejayaan Wangsa Syailendra di Jawa Tengah.