Dari Dapur Rumah ke Etalase Bandara, Kisah Sukses UMKM Bersama Rumah BUMN Binaan BRI

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Program Rumah BUMN binaan BRI kembali membuktikan efektivitasnya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk tumbuh dan berkembang.

Salah satu kisah sukses datang dari Enih, pemilik Erildya Cemilan Family, yang berhasil mengubah usaha rumahan menjadi produk yang kini bisa ditemukan di etalase modern, mulai dari toko oleh-oleh bandara hingga gerai Sarinah Thamrin.

Berawal dari usaha warung kopi di sudut perbatasan Kota Tangerang dekat Masjid Al-A’zhom, pandemi Covid-19 memaksa Enih mencari cara lain untuk bertahan.

Dari dapur rumahnya, ia mulai membuat keripik tradisional untuk keluarga. Rasa gurih dan renyah camilan seperti keripik tempe, seblak kering, dan kacang kriwil menarik minat banyak orang, hingga pada 2021 ia memutuskan memulai bisnis secara serius.

BACA JUGA:Bupati Empat Lawang: Pramuka adalah Sekolah Kehidupan, Wadah Strategis Dalam Menanamkan Disiplin

BACA JUGA:Akhir Pekan Seru Bareng Teman, Sabrina BRI Jadi Solusi Cari Tempat Nongkrong Hits di Palembang

Kini, produknya telah menembus pasar modern seperti Hypermart, toko oleh-oleh bandara, dan tengah dalam proses masuk ke jaringan minimarket Lawson.

Meski produksinya masih dilakukan secara home made, dalam sehari Enih mampu memproduksi sekitar 50 bungkus, dibantu suami dan anaknya ketika ada pesanan besar.

Perubahan signifikan terjadi saat Enih menemukan Rumah BUMN Jakarta melalui Instagram. Ia kemudian mengikuti pelatihan mencakup digital marketing, pemanfaatan data e-commerce, hingga pembuatan konten.

“Alhamdulillah, dari yang tadinya gaptek, sekarang sudah mulai paham penjualan online. Ke depan saya ingin belajar live TikTok dan bikin video produk,” ujarnya.

BACA JUGA:Seluruh Fraksi DPRD Empat Lawang Setujui Raperda Perubahan APBD 2025

BACA JUGA:BRI Peduli Gaungkan Semangat Kemerdekaan Melalui Program Literasi Anak Negeri di NTB

Dukungan Rumah BUMN juga membukakan peluang bagi Enih untuk terhubung dengan Kementerian UMKM dan Kementerian Pariwisata.

Di usia 49 tahun, ia menargetkan peningkatan kapasitas produksi, membentuk PT perseorangan, memperluas pasar hingga seluruh Indonesia, bahkan memiliki pabrik kecil sendiri.

Sumber: