Namun, keraguan muncul karena fakta sejarah yang berkisar antara agama Hindu atau Buddha yang dianut oleh Wangsa Syailendra.
BACA JUGA:Kolektor Hibahkan 60 Keramik Artefak Sriwijaya ke FKIP Unsri
Meski begitu, kehebatan teknik pembangunan Candi Borobudur, seperti penggunaan sistem interlock untuk menyusun batu andesit seberat 60.000 M3, tidak bisa dipungkiri.
Bangunan ini tidak hanya menjadi bukti keahlian teknis nenek moyang bangsa Indonesia, tetapi juga sarat dengan nilai filosofis yang melambangkan kosmologi alam semesta dalam ajaran Buddha.
Pada masa modern, Borobudur menjadi tujuan peziarah dan wisatawan dari berbagai belahan dunia, memikat dengan keindahan seni relief yang menggambarkan kehidupan Buddha dan kemajuan masyarakat Jawa.
BACA JUGA:Membuka Tabir Misteri Benteng Sorosowan, Begini Penjelasanya!
Namun, misteri seputar pembangunan, asal usul batu, dan konstruksi Candi Borobudur masih menyisakan tanda tanya besar yang perlu dipecahkan oleh dunia internasional.
Sebuah keraguan besar masih melingkupi sejarah Candi Borobudur, dan kebenaran di baliknya harus diungkap untuk menghormati warisan nenek moyang kita dan memahami lebih dalam peradaban luhur bangsa ini sebelumnya.
Hanya dengan investigasi dan penelitian yang teliti, kita dapat memastikan bahwa sejarah Candi Borobudur tidak hanya terbatas pada cerita yang telah kita terima, tetapi mencakup kebenaran yang lebih dalam yang layak untuk diungkapkan.
BACA JUGA:Bank Indonesia Luncurkan Laporan Perekonomian Indonesia 2023
Maka, mari bersama-sama merayakan keberanian untuk mengungkap kebenaran di balik misteri Candi Borobudur, dan memahami lebih dalam warisan sejarah dan filosofis bangsa kita yang kaya dan beragam. (*)