Teuku Cot Bada adalah seorang ulama dan pejuang yang berperan penting dalam perlawanan Aceh melawan Belanda.
Legenda mengisahkan bahwa Rimueng sering datang menjelang Magrib, menciptakan dimensi spiritual yang mengikat manusia dan harimau.
Rimueng juga dapat berubah wujud menjadi manusia, dan berkomunikasi dengan bahasa Aceh. Rimueng dihormati oleh masyarakat Aceh sebagai simbol keagamaan, kebudayaan, dan kebangsaan.
Datuak atau Inyiak, Roh Leluhur yang Menjadi Harimau di Sumatera Barat
BACA JUGA:Sejarah Jumat Tanggal 13, Dari Hari yang Dianggap Sial hingga Momen Kematian Tragis
Sumatera Barat memiliki kisah unik, di mana harimau Sumatera disebut “Datuak” atau “Inyiak,” yang berarti paman atau kakek dalam Bahasa Minangkabau.
Harimau Sumatera dianggap sebagai roh leluhur yang menjadi harimau karena suatu alasan, seperti untuk menjaga hutan, menghukum orang jahat, atau mencari pasangan.
Inspirasi dari Datuak bahkan melahirkan aliran ilmu bela diri silek harimau, menggunakan senjata kerambit yang merepresentasikan cakar harimau.
Silek harimau mengajarkan gerakan-gerakan yang meniru harimau, seperti melompat, menggigit, dan mencakar.
BACA JUGA:Neiman Marcus Limited Edition, Simbol Eksklusivitas dalam Dunia Otomotif
Mitos menyebut pesilat yang mahir dapat berubah menjadi harimau.
Imaw Srabat atau Imaw Ulubalang, Sahabat dan Prajurit Roh Leluhur di Riau
Di Riau, masyarakat memandang harimau Sumatera sebagai jelmaan sahabat dan prajurit roh leluhur, memanggilnya dengan nama “Imaw Srabat” atau “Imaw Ulubalang.”
Imaw berarti harimau, Srabat berarti sahabat, dan Ulubalang berarti panglima perang. Imaw dipercayai sebagai pelindung dari tindakan jahat dan penjaga hutan.
BACA JUGA:Wow Ternyata Begini Manfaat Akar Ilalang dan Cara Pengolahannya
Masyarakat Riau memiliki aturan khusus saat berada di hutan, seperti tidak boleh berteriak, berbicara kasar, atau mengganggu harimau.