Lahan Gambut Jadi Kendala Utama Pengerjaan Tol Jambi-Palembang

Rabu 21-06-2023,06:35 WIB
Reporter : itdisway
Editor : Adi Candra

BACA JUGA:Lomba 'Sedekah Serabi', Bentuk Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda Asli Empat Lawang

Sebenarnya untuk urusan tanah lunak dalam pekerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera sudah sering ditemukan dan sudah berpengalaman ditangani Hutama Karya.

Daerah tetangga Jambi yaitu di tol Indralaya-Prabumulih juga mengalami kasus tanah lunak.

Direktur Operasi III Hutama Karya Infrastruktur, Selo Tjahjono dalam keterangan resminya mengatakan, pada lokasi-lokasi tanah lunak, proses konstruksi Tol Indralaya-Prabumulih menerapkan Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Preloading sebagai treatment.

BACA JUGA:Pernah Bikin Demam se Indonesia, Berikut 6 Jenis Batu Akik Sangat Diburu Kolektor di 2023

PVD merupakan salah satu bahan geosintetik yang berbentuk pita terdiri dari inti (core) dan selimut (jacket) yang dipasang secara vertikal dan berfungsi sebagai penyalur air dari bawah ke atas (vertikal).

Sedangkan preloading adalah salah satu jenis penanganan tanah lunak dengan cara memberikan beban berupa timbunan surcharge yang berfungsi sebagai pengganti beban perkerasan dan lalu lintas selama proses konsolidasi.

Adapun inovasi yang diterapkan dalam proyek ini yakni penggunaan geofoam pada oprit jembatan. Penggunaan geofoam bertujuan untuk menggantikan material timbunan di belakang oprit yang berat.

BACA JUGA:Bank Mandiri Genjot Kepemilikan Kendaraan Listrik Melalui Kopra dan Livin'

Geofoam merupakan salah satu material geosintetik yang terbuat dari polimer Expanded Polystyrene dan Xtruded Polystyrene (XPS) yang mempunyai properti berat jenis yang lebih rendah dibandingkan material granular atau tanah.

“Dengan penggunaan geofoam, diharapkan meminimalisir penurunan oprit selama masa pelayanan jalan. Selain itu, keunggulan geofoam yakni mudah diaplikasikan, mutu yang mudah dikontrol, dan tidak terkendala dengan cuaca,” ujar Selo Tjahjono. (*)

Kategori :