BAZNAS Palembang Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Puting Beliung di Kertapati

BAZNAS Palembang Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Puting Beliung di Kertapati:ist--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palembang menunjukkan kepeduliannya terhadap korban bencana alam dengan mengunjungi dan memberikan bantuan kepada Mislan, warga Jalan Kimarogan, Lorong Gani Somad, RT 35 RW 07, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, yang rumahnya roboh akibat angin puting beliung, Jumat (14/02/2025).
Wakil Ketua II BAZNAS Palembang, Ustadz Syaefudin, bersama stafnya hadir di lokasi untuk menyampaikan rasa simpati dan kepedulian dari BAZNAS Palembang.
“Kami datang sebagai penyambung lidah dari Kepala BAZNAS Palembang, Ustadz Ridwan Nawawi, yang berhalangan hadir karena ada tugas lain,” ujar Ustadz Syaefudin.
Sebagai bentuk bantuan darurat, BAZNAS Palembang menyerahkan dana sebesar Rp5 juta kepada Mislan.
BACA JUGA:PKK Lahat Dukung Program Bangga Kencana untuk Wujudkan Keluarga Berkualitas
BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Musi Banyuasin Jalani Medical Check-Up di RSUD Sekayu
“Bantuan ini merupakan bagian dari program Palembang Peduli Bencana yang bertujuan meringankan beban hidup korban bencana.
Kami berharap dana ini bisa digunakan untuk merenovasi rumah yang roboh, sehingga nantinya dapat ditempati kembali,” jelas Ustadz Syaefudin.
Mislan mengungkapkan rasa terima kasih dan terima kasihnya kepada BAZNAS Palembang atas bantuan yang diberikan.
“Saya sangat berterima kasih dan berterima kasih. Harapan saya, semoga ke depan pihak pemerintah, khususnya BAZNAS Palembang, bisa membantu membedah rumah kami yang sudah tidak bisa ditempati,” ujarnya.
Mislan yang bekerja sebagai buruh harian mengaku kesulitan membangun kembali rumahnya yang hancur.
BACA JUGA:Dugaan Kebakaran Lahan Akibat Ilegal Drilling di HGU PT Hindoli Diselidiki Tim Gabungan
BACA JUGA:Sekda Sumsel Buka Rakor TPID 2025, Fokus pada Pengendalian Inflasi dan GNPIP
“Saya hanya buruh serabutan, sementara istri bekerja sebagai buruh cuci piring di warung makan. Anak kami tiga, dua masih sekolah SD dan SMA, sementara anak pertama sudah putus sekolah karena keterbatasan biaya,” ungkapnya dengan lirih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: