Minyak Goreng Anda Bisa Berbahaya! Penelitian Ungkap Hubungan Makanan Olahan dan Kanker Usus Generasi Muda

Minyak Goreng Anda Bisa Berbahaya! Penelitian Ungkap Hubungan Makanan Olahan dan Kanker Usus Generasi Muda

Minyak Goreng Anda Bisa Berbahaya! Penelitian Ungkap Hubungan Makanan Olahan dan Kanker Usus Generasi Muda-ist-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sebuah studi terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan tentang risiko kanker usus yang meningkat pada generasi muda akibat pilihan makanan dan minyak goreng yang digunakan sehari-hari.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gut ini menggarisbawahi peran diet modern yang kaya makanan ultra-olahan dan minyak goreng tidak sehat dalam meningkatkan risiko penyakit mematikan tersebut.

Omega-6 Berlebihan, Ancaman Tersembunyi di Meja Makan

Penelitian ini menemukan bahwa minyak seperti minyak bunga matahari, minyak grapeseed, minyak kanola, dan minyak jagung dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara asam lemak omega-6 dan omega-3 dalam tubuh.

BACA JUGA:Rahasia Baru Atasi Kecemasan, Manfaat Mengejutkan Es Batu untuk Kesehatan Mental

BACA JUGA:Waspada! Musim Hujan Bisa Picu Lonjakan Gula Darah, Ini Cara Mengelolanya

Dr. Timothy Yeatman, seorang ahli onkologi bedah dan salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa kelebihan omega-6 dapat menghambat manfaat anti-inflamasi dan anti-tumor yang seharusnya diberikan oleh omega-3.

"Setiap hari, saluran pencernaan kita mengalami mutasi, tetapi biasanya sistem kekebalan tubuh mampu menghentikannya dengan bantuan molekul dari omega-3.

Namun, jika tubuh terus-menerus terpapar lingkungan inflamasi kronis akibat kelebihan omega-6, risiko mutasi ini berkembang menjadi kanker semakin besar," jelas Yeatman.

Makanan Ultra-Olahan Dominasi Pasokan Pangan

BACA JUGA:Waspada! Jamur Botrytis Cinerea Siap Mengancam Tanaman di Kebun Anda

BACA JUGA:Rahasia Lezat dan Sehat! 4 Dessert Vegan yang Menggoda dengan Sentuhan Teh Kaya Manfaat

Lebih dari 73% pasokan makanan di Amerika Serikat didominasi oleh makanan ultra-olahan, menurut laporan Northeastern University.

Menariknya, 53% dari makanan ini lebih murah dibandingkan dengan alternatif yang lebih sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: