Penemuan Mumi Badak Berbulu di Siberia: Warisan Zaman Es yang Terawetkan
Istimewa/internet--
Di daerah dengan suhu sedingin ini, lapisan permafrost mampu menjaga sisa-sisa hewan purba seperti badak berbulu dengan lebih baik dibandingkan daerah hangat.
Namun, penemuan semacam ini sangat jarang terjadi karena membutuhkan kondisi khusus untuk menjaga sisa-sisa hewan dalam keadaan beku dan terawetkan dengan sempurna.
Setelah penemuan mumi ini dipublikasikan, tim peneliti dari North-Eastern Federal University (NEFU) segera melakukan penelitian lebih lanjut.
Kepala Laboratorium NEFU Museum Mammoth, Maksim Cheprasov, menjelaskan bahwa cula yang ditemukan milik badak berbulu dewasa, namun jenis kelaminnya belum dapat dipastikan hingga penelitian lebih lanjut dilakukan.
BACA JUGA:Google Maps Perketat Aturan Terhadap Ulasan Palsu, Bisnis Nakal Diberi Peringatan
BACA JUGA:Waspada! Pengguna Android Diimbau Hindari Ancaman Berbahaya Trojan Necro
Mumi ini dijadwalkan untuk digali pada musim gugur mendatang.
Cheprasov menyatakan bahwa penelitian lanjutan akan mengungkap lebih banyak tentang usia biologis, jenis kelamin, dan fitur morfologi badak berbulu ini.
Data-data tersebut sangat penting untuk memahami lebih dalam tentang sejarah biologis dan geologis hewan ini serta hubungannya dengan spesimen yang pernah ditemukan sebelumnya.
Badak berbulu (Coelodonta antiquitatis) adalah hewan herbivora yang pernah hidup di dataran Eropa dan utara Asia.
Hewan ini memiliki bulu tebal yang melindunginya dari cuaca dingin ekstrem.
Tinggi badan badak berbulu ini bisa mencapai 1,95 meter dengan panjang tubuh hingga 4 meter, dan beratnya mencapai 3 ton.
Penemuan bangkai badak berbulu ini memberikan kesempatan luar biasa bagi dunia penelitian ilmiah.
BACA JUGA:AMD Ryzen 9000 Granite Ridge Gagal Penuhi Ekspektasi, Harus Segera Luncurkan Ryzen 9800X3D
BACA JUGA:PKK Sumsel dan BAZNAS Sinergi Optimalkan Pengumpulan Zakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: