Survei APJII: Tantangan dan Peluang Pengembangan Internet di Daerah Tertinggal

Survei APJII: Tantangan dan Peluang Pengembangan Internet di Daerah Tertinggal

Survei APJII: Tantangan dan Peluang Pengembangan Internet di Daerah Tertinggal- ist-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) baru saja meluncurkan hasil survei terbaru bertajuk "Penetrasi Pengguna Internet di Daerah Tertinggal".

Survei ini dilakukan untuk mengungkap tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan infrastruktur internet di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif Angga, menyatakan bahwa survei ini lebih dari sekadar data statistik.

"Survei ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga cerminan realitas tantangan yang dihadapi dalam pemerataan akses internet di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T," ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta.

BACA JUGA:Ternyata Begini Penampakan Internet di Korea Utara saat Diakses di Negara Itu

BACA JUGA:Warga PALI Nyaris Tewas Dibelit Kabel Internet

Survei yang melibatkan 1.950 responden dari 17 provinsi dan 64 kabupaten di daerah tertinggal, serta 322 penyelenggara jasa internet (ISP), memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi infrastruktur digital di wilayah tersebut.

Hasilnya menunjukkan bahwa masih banyak desa di wilayah 3T yang belum tersentuh infrastruktur internet yang memadai.

Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo, Aju Widya Sari, menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung transformasi digital Indonesia.

"Transformasi digital bukan hanya sekadar perkembangan teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat fundamental ekonomi kita," ujar Aju.

BACA JUGA:Gangguan Layanan Vodafone Sebabkan Ratusan Pelanggan Kehilangan Koneksi Internet di Inggris

BACA JUGA:Kabel Jaringan Layanan Internet di Prancis Disabotase OTK

Menurutnya, wilayah tengah dan timur Indonesia masih menjadi prioritas utama dalam pengembangan infrastruktur internet.

"Sebanyak 1.020 desa telah diidentifikasi sebagai wilayah yang membutuhkan sinyal internet. Saat ini, 464 desa sudah mendapatkan solusi, sementara 556 desa masih dalam proses penyelesaian," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: